Indonesia Treasury

Thursday 4 November 2010

"Kaum Muslim Hendaknya Selalu Memikirkan Cara Bersatu"

Sumber : http://www.presidenri.go.id/index.php/fokus/2010/11/05/6083.html

Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggelar acara Presidential Lecture yang disampaikan oleh Imam Masjid Al-Farah, New York, Amerika Serikat, Imam Feisal Abdul Rauf, di Istana Negara, Jumat (5/11) pagi. Kuliah umum ini disampaikan di hadapan para menteri KIB II.

Kuliah umum ini dibuka Menlu Marty Natalegawa sebagai moderator. Menlu membuka pengantarnya dengan memperkenalkan Imam Feisal sebagai seorang muslim berkewarganegaraan AS, berdarah Mesir, dan telah banyak menerbitkan buku tentang Islam.

"Imam, presidential lecture ini adalah sebuah forum dimana tokoh-tokoh penting berbicara dan berbagi pikiran dan pendapatnya akan suatu hal," ujar Marty. Tema kuliah umum kali ini adalah 'Mempromosikan Islam yang Moderat dan Membawa Harmoni Antar Peradaban di Abad ke-21.'

Sementara itu, dalam pembukaannya, Presiden SBY mengatakan bahwa kita sekarang hidup dalam masyarakat yang multikultural. "Kita juga melihat saling perubahan antara Barat dan Timur," kata SBY.

Presiden juga mengatakan, tantangan yang dihadapi kaum muslim tidak akan pernah berakhir secara total. "Kaum muslim dapat bersikap dengan cara proaktif dan saling menolong satu sama lain," ujar Presiden. Kalaupun ada masalah, kaum muslim bisa menempuh cara yang damai. "Kita berjuang bukan dengan kemarahan melainkan dengan kedamaian. Rahmatan lil 'alamin," Kepala Negara menegaskan.

Pada kesempatan yang sama, SBY juga menekankan agar masyarakat muslim hendaknya selalu memikirkan cara untuk bersatu, bukannya terpecah belah.

Dalam kuliah umumnya, Imam Feisal menyinggung tentang 3 isu penting yang menjadi pembicaraan dunia. Yaitu tentang proliferasi nuklir dan senjata pemusnah massal, pemanasan global, dan munculnya ekstrimisme yang begitu besar di kalangan masyarakat.

Imam Feisal juga menyinggung tentang demokrasi. "Demokrasi adalah bagaimana menciptakan hubungan yang baik dan tepat antara yang memerintah dan yang diperintah, antara pemerintah dengan rakyatnya," Imam Feisal mengungkapkan.

Tampak hadir para menteri KIB II, diantaranya Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Kesra Agung Laksono, Mensesneg Sudi Silalahi, Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh, Kepala BIN Sutanto, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kapolri Komjen Timur Pradopo, dan Dubes LBPP Indonesia untuk AS Dino Patti Djalal. (yun)