Selasa, 07/06/2011 10:32 WIB
Komentar Pejabat Euro Bantu Dolar Rebound
Askap Futures - detikFinance
Jakarta -
Euro terkoreksi pada sesi perdagangan Senin (6/6) setelah sempat menyentuh catatan tertinggi satu bulan di kisaran 1.4656 terhadap dollar. Melemahnya euro dipicu oleh komentar yang dilontarkan pejabat Kementrian Keuangan Jerman yang dikutip mengatakan bahwa Yunani belum tentu mendapatkan paket bailout untuk kali ke dua.
Yunani sebelumnya telah mendapatkan paket bantuan senilai 110 miliar euro tahun lalu. Uni Eropa, IMF dan ECB saat ini sedang menjajaki kemungkinan untuk menggelontor Yunani dengan paket bailout tambahan demi mengatasi belitan krisis hutangnya.
Ketidakpastian mengenai upaya penyelamatan Yunani tersebut memaksa euro turun dari level tertingginya dalam satu bulan terhadap dollar.
Kian menambah sentimen negatif bagi euro kemudian adalah pernyataan Jean-Claude Juncker. Ketua grup menteri keuangan Zona Euro tersebut mengatakan bahwa nilai euro saat ini terlalu tinggi (overvalued).
Yunani sebelumnya telah mendapatkan paket bantuan senilai 110 miliar euro tahun lalu. Uni Eropa, IMF dan ECB saat ini sedang menjajaki kemungkinan untuk menggelontor Yunani dengan paket bailout tambahan demi mengatasi belitan krisis hutangnya.
Ketidakpastian mengenai upaya penyelamatan Yunani tersebut memaksa euro turun dari level tertingginya dalam satu bulan terhadap dollar.
Kian menambah sentimen negatif bagi euro kemudian adalah pernyataan Jean-Claude Juncker. Ketua grup menteri keuangan Zona Euro tersebut mengatakan bahwa nilai euro saat ini terlalu tinggi (overvalued).
Pada akhir sesi perdagangan Senin, euro ditutup di kisaran 1.4576 terhadap dollar, melemah hampir 0,4 persen dari level pembukaan.
Absennya data perekonomian AS semalam turut memberikan kesempatan bagi dollar untuk sedikit bernafas lega setelah dihantam sederet data lemah sepanjang minggu lalu. Sebagaimana diketahui, hampir seluruh data yang dirilis AS minggu lalu mengindikasikan melambatnya perekonomian AS.
Melemahnya euro, meski demikian, masih dibatasi oleh ekspektasi naiknya suku bunga ECB bulan Juli mendatang. Perhatian kini tertuju pada rapat kebijakan moneter ECB hari Kamis (9/6) lusa untuk mendapatkan kejelasan mengenai ekspektasi tersebut.
Naiknya suku bunga ECB akan mengangkat nilai euro karena di lain pihak, Federal Reserve belum mungkin menaikkan suku bunganya dalam waktu dekat. Dengan indikasi melambatnya perekonomian AS, Federal Reserve diperkirakan akan mempertahankan suku bunganya pada level sangat rendah hingga tahun depan.
Dollar juga terpantau menguat terhadap franc Swiss Senin kemarin. Terbantu oleh aksi profit-taking, dollar ditutup menguat sekitar 0,2 persen di 0.8351 terhadap franc Swiss. Sebelumnya, dollar sempat melemah hingga 0.8327 yang merupakan rekor terendah baru dalam sejarah.
Demikian pula versus poundsterling, dollar berhasil membukukan gain lebih dari 0,4 persen dengan ditutup di 1.6352 pada akhir sesi.
Sedangkan emas berlanjut menunjukkan kilaunya dengan mencapai $1553.20 per troy ounce pada sesi perdagangan Senin. Kekhawatiran mengenai melambatnya perekonomian AS menggiring para pemodal beralih pada aset-aset yang dinilai lebih aman seperti emas. (atz)