Sejarah Peradaban Bangsa Lemuria & Atlantis
Dan berapa banyak telah KAMI binasakan umat-umat sebelum mereka.
Adakah kamu melihat seorangpun dari mereka atau kamu dengar suara mereka
yang samar-samar? (QS. 19:98)
berapa banyak telah KAMI binasakan umat-umat sebelum mereka, sedang
mereka adalah lebih bagus alat rumah tangganya dan lebih sedap dipandang
mata. (QS. 19:74)
Kembali saya mengutarakan ayat ini demi mengungkap apa yang
sebenarnya belum dapat terungkap secara jelas. Yang saya maksudkan
disini adalah mahjluk zaman dulu yang telah memiliki teknologi super
canggih. Namun karena keberadaan kita sat ini yang serba terbatas atau
terbentur pada suatu sisi yang menutup kita, maka keberadaan mereka ini
tak lebih hanya sebagai “mahluk yang terlupakan”. Dan mahkluk ini
memilki klebihan peralatan rumah tangga yang lebih bagus dibanding insan
pada saat ini.. Adapun dulu mereka telah ALLAAH binasakan karena telah
membuat kerusakan dibumu dengan berperang antar sesamanya dengan
menggunakan tekhnologi tersebut, sehingga musnahlah juga mahkluk mahkluk
purba diakibatkan pertempuran itu. Hal ini dapat dilihat dari surat
berikut ini :
Ingatlah ketika RABB Mu berKalam kepada para Malaikat: “Sesungguhnya
AKU hendak menjadikan seorang Khalifah di muka bumi.” Mereka berkata:
“Mengapa ENGKAU hendak menjadikan (Khalifah) di bumi itu orang yang akan
membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal Kami
senantiasa bertasbih dengan memuji ENGKAU dan mensucikan ENGKAU?”
KalamNYA: “Sesungguhnya AKU mengetahui apa yang tidak Kamu ketahui.” (QS
al Baqarah : 30)
Ayat tersebut diatas adalah dialog ALLAAH dengan para Malaikat ketika
DIA hendak menciptakan Nabi Adam. Khalifah berarti yang menggantikan,
maka berarti Nabi Adam menggantikan mahkluk yang sebelumnya, yang telah
merusak bumi ini dengan kerusakan yang besar berat dan membahayakan.
Peperangan antar kelompok dengan menggunakan tekhnologi tersebut membuat
bumi ini rusaka ketika itu, dari yang sebelumnya, mereka telah berhasil
membangun peradaban tekhnologi yang tinggi di bumi ini pula, Nash
menjelaskan :
Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan
memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang yang
sebelum mereka? Orang-orang itu adalah lebih kuat dari mereka (sendiri)
dan telah mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya lebih banyak dari
apa yang telah mereka makmurkan. Dan telah datang kepada mereka
Rasul-Rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Maka ALLAAH
sekali-kali tidak berlaku zalim kepada mereka, akan tetapi merekalah
yang berlaku zalim kepada diri sendiri. (QS. 30:9)
Hal ini terlihat dari sisa sisa penambangan nuklir zaman dahulu kala.
Yakni yang dikenal orang sebagai Reaktor Nuklir Berusia 2 Milyar Tahun
di Oklo, Republik Gabon
tahun 1972, sebuah perusahaan (perancis) yang mereka mengimpor biji
mineral uranium dari oklo, republik gabon untuk diolah. Ternyata mereka
sangat terkejut dengan fakta penemuan di lokasi tersebut, karena biji
uranium impor tersebut ternyata dulu kala sudah pernah diolah dan
dimanfaatkan sebelumnya serta yang uraniumnya dengan limbah reaktor
nuklirnya hampir sama. Penemuan ini sangat memikat para ilmuwan yang
datang ke situ untuk suatu penelitian, dari hasil riset yang mereka
lakukan menunjukkan adanya sebuah reaktor nuklir berskala besar pada
masa prasejarah, dengan kapasitas kurang lebih 500 ton biji uranium yang
terdapat di enam wilayah, diduga dari proyek tersebut dapat dihasilkan
tenaga sebesar 100 ribu watt suatu hasil yang sangat mengejutkan
bukan???
Keberadaan sisa tambang reaktor nuklir tersebut sangat terpelihara
dengan baik, dengan system lay-out yang sangat cerdas, dan telah
beroperasi selama 500 ribu tahun lamanya. Beberapa hal yang membuat
mereka lebih tercengang lagi bahwasanya limbah penambangan reaktor
nuklir yang dibatasi itu, tidak tersebarluas atau merembes keluar di
dalam areal yang kira kira berjarak 40 meter dari sekitar pertambangan.
Itu semua menjadi bukti bahwasanya peradaban zaman prasejarah sudah tahu
cara memanfaatkan topografi alami untuk mengalokasikan limbah nuklir
secara aman hingga tak merusak lingkungan.
Bila kita tinjau secara lebih rinci bahwasanya hipotesis dan teori
mengenai Atlantis, diluvian pra-sejarah, dan kedatangan para penjahat
alien (ya’juj ma’juj/orang atlantis) secara berbondong bondong
menginvasi bumi kita nanti. Barbara Marciniak, dan William Bramley telah
mendukung teori-teori penting lainnya yang berusaha untuk menjelaskan
adanya kejahatan kaum atlantis (jin dari kelompok ya’juj ma’juj). Dalam
kasus ini, penyerbu asing atau alien disebut juga sebagai “Serpent
People” atau “Brotherhood of the Snake.”
Dalam Fragmen Apocalyptic
Clement, kita membaca: Tapi meskipun ini adalah gelar mereka, itu tidak
boleh diambil bahwa mereka memiliki kemiripan fisik ular. Penjelasan
lebih lengkap tentang hal ini akan diberikan nanti,menurut teori-teori
yang paling koheren pengunjung biasanya digambarkan sebagai orang yang
meragukan moralitas tetapi memiliki mental yang besar dan daya teknis.
Diyakini dulu bahwa mereka bermarkas di Atlantis,gambaran barbarian yang
cerdas dapat kita dapati sebagai berikut:
“Kemudian Dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga apabila
Dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan
keduanya, suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka
berkata: ‘Hai Dzulqarnain, sesungguhnya ya’juj dan ma’juj itu
orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami
memberikan suatu pembayaran kepadaMu (QS 18:93-94)
Mereka “Homo Atlantis.” Tersebut ditengarai adalah kelompok
Cro-Magnon, Engis, Homo Erectus atau Neanderthal. Atau bahkan juga sudah
ada ras lain yang belum teridentifikasi hingga saat ini bahkan mereka
terdiri dari hasil keturunan rekayasa genetic atau perkawinan silang,
tetapi mengingat data yang ada, tidak diragukan lagi bahwasanya kita
perlu tahu akan kebenaran sejarah tentang bumi dan nenek moyang kita
dahulu kala.Rekayasa genetis atau persilangan kawin ini pernah dialami
oleh Sulaiman yang memperistri ratu bilqis yang menurut ‘Ulama yang
lebih mendekati benar adalah keturunan jin.Perjanjian lama juga mencatat
pernah terjadi persilangan kawin antara orang langit dengan orang bumi
dalam kejadian 6:2-4.
Tampaknya menunjukkan juga kearah lain bahwa baik ras Neanderthal dan
Cro-Magnon adalah hasil rekayasa genetik atau bahkan korban
hibridisasi,hal ini biasa dilakukan terhadap para budak atau anjing
penjaga yang sengaja dikebiri untuk saat ini. Tampaknya juga mereka
adalah kelompok “Serpent Master,” kelahiran pertama ini keturunan
akhirnya mulai jengkel terhadap mereka dikenakan diperhamba. Hal ini
senada dengan kisah bagaimana Sulaiman SAW menjadikan para jin menjadi
budak baginya. Mereka kualitas kecerdasan tinggi, tetapi memiliki sebuah
dimensi moral dan spiritual sangat sangat rendah, di luar bumi mereka
majikan tapi bagi Sulaiman mereka adalah budak, jumlah mereka sangat
banyak.
Maka tatkala KAMI telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang
menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan
tongkatnya. Maka tatkala Ia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa
kalau sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak akan
tetap dalam siksa yang menghinakan.(QS 34:14)
Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan
burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan).(QS 27:17)
Dan KAMI telah tundukkan (pula kepada Sulaiman) segolongan
syaitan-syaitan yang menyelam (ke dalam laut) untuknya dan mengerjakan
pekerjaan selain daripada itu, dan adalah KAMI memelihara mereka itu,(QS
21:82)
dan (KAMI tundukkan pula kepadanya) syaitan-syaitan semuanya ahli bangunan dan penyelam(QS 38:37)
dan syaitan yang lain yang terikat dalam belenggu.(QS 38:38)
…yaitu gog dan magog,dan mengumpulkan mereka untuk berperang dan jumlah mereka sama banyaknya dengan pasir dilautan (wahyu 20:8)
Diriwayatkan dari An-Nawwas Ibni Sam’an radhiyaLLAAHU ‘anhu dalam hadits yang panjang. Di antaranya sebagai berikut:
إِذْ أَوْحَى اللهُ إِلَى عِيسَى إِنِّي قَدْ أَخْرَجْتُ عِبَادًا لِي
لاَ يَدَانِ لِأَحَدٍ بِقِتَالِهِمْ فَحَرِّزْ عِبَادِي إِلَى الطُّورِ
وَيَبْعَثُ اللهُ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ
يَنْسِلُونَ فَيَمُرُّ أَوَائِلُهُمْ عَلَى بُحَيْرَةِ طَبَرِيَّةَ
فَيَشْرَبُونَ مَا فِيهَا وَيَمُرُّ آخِرُهُمْ فَيَقُولُونَ لَقَدْ كَانَ
بِهَذِهِ مَرَّةً مَاءٌ وَيُحْصَرُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ
حَتَّى يَكُونَ رَأْسُ الثَّوْرِ لِأَحَدِهِمْ خَيْرًا مِنْ مِائَةِ
دِينَارٍ لِأَحَدِكُمُ الْيَوْمَ فَيَرْغَبُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى
وَأَصْحَابُهُ فَيُرْسِلُ اللهُ عَلَيْهِمُ النَّغَفَ فِي رِقَابِهِمْ
فَيُصْبِحُونَ فَرْسَى كَمَوْتِ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ ثُمَّ يَهْبِطُ نَبِيُّ
اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ إِلَى اْلأَرْضِ فَلاَ يَجِدُونَ فِي اْلأَرْضِ
مَوْضِعَ شِبْرٍ إِلاَّ مَلَأَهُ زَهَمُهُمْ وَنَتْنُهُمْ فَيَرْغَبُ
نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ إِلَى اللهِ فَيُرْسِلُ اللهُ طَيْرًا
كَأَعْنَاقِ الْبُخْتِ فَتَحْمِلُهُمْ فَتَطْرَحُهُمْ حَيْثُ شَاءَ اللهُ
ثُمَّ يُرْسِلُ اللهُ مَطَرًا لاَ يَكُنُّ مِنْهُ بَيْتُ مَدَرٍ وَلاَ
وَبَرٍ فَيَغْسِلُ اْلأَرْضَ حَتَّى يَتْرُكَهَا كَالزَّلَفَةِ ثُمَّ
يُقَالُ لِلْأَرْضِ أَنْبِتِي ثَمَرَتَكِ وَرُدِّي بَرَكَتَكِ…
Ketika ALLAAH SWT mewahyukan kepada Isa ‘alaihissalam: Sesungguhnya
AKU mengeluarkan hamba-hamba-KU yang tidak ada kemampuan bagi seorang
pun untuk memeranginya. Maka biarkanlah mereka hamba-hamba-KU menuju
Thuur. Lalu ALLAAH keluarkan Ya’juj dan Ma’juj dan mereka mengalir dari
tiap-tiap tempat yang tinggi. Kemudian mereka melewati danau
Thabariyah1, dan meminum seluruh air yang ada padanya. Hingga ketika
barisan paling belakang mereka sampai di danau tersebut mereka berkata:
“Sungguh dahulu di sini masih ada airnya.” Ketika itu terkepunglah
Nabiyullah Isa ‘alaihissalam dan para sahabatNya. Hingga kepala sapi
ketika itu lebih berharga untuk mereka daripada seratus dinar kalian
sekarang ini. Maka Isa dan para sahabatnya berharap (berdoa) kepada
ALLAAH. Maka ALLAAH SWT pun mengirim sejenis ulat yang menyerang leher
mereka. Maka pagi harinya mereka seluruhnya binasa menjadi
bangkai-bangkai dalam waktu yang hampir bersamaan. Kemudian turunlah
(dari gunung Thuur) Nabi Isa dan para sahabatnya, maka tidak didapati
satu jengkal pun tempat kecuali dipenuhi oleh bangkai dan bau busuk
mereka. Maka Nabi Isa ‘alaihissalam pun berharap (berdoa) kepada ALLAAH.
Maka DIA mengirimkan burung-burung yang lehernya seperti unta, membawa
bangkai-bangkai mereka dan kemudian dilemparkan di tempat yang ALLAAH
kehendaki2. Kemudian ALLAAH kirimkan hujan yang tidak menyisakan satu
pun rumah maupun kemah, lalu membasahi bumi hingga menjadi licin.
Kemudian dikatakan kepada bumi itu: ‘Tumbuhkanlah buah-buahanmu dan
kembalilah berkahmu…” (HR. Muslim)
Ada tertulis bahwa “anak-anak ular/ya’juj ma’juj” tidak akan mengakui
keunggulan tuan-tuan mereka, karena mereka tidak memiliki sifat-sifat
mulia. Akhirnya, setelah jangka waktu yang tidak ditentukan, mayoritas
“anak-anak dari ular” itu membangkang terhadap tuan mereka yang
dulu,mereka keluar meninggalkan (Atlantis) dan mengosongkan benua
Appalachia, kemudian dikenal sebagai Lemuria, di mana hari ini adalah
Samudera Pasifik. Di sini mereka membangun peradaban yang berkembang di
mana mereka juga mempraktikkan ilmu-ilmu yang tinggi yang mereka dapati
selama di tempat mereka diperbudak dulu.
Lemuria berasal dari kata Mu atau Mu-devi yang berarti “Tanah
Leluhur/ibu pertiwi” atau Mu-Devi adalah ibu dewi Hindu. Shiva .Shiva
adalah rekan nya dan adalah “Bapa Besar” bagi mereka, Silappadikaran,
menggambarkan benua yang hilang di Pasifik dan Samudra Hindia, panggilan
Kumai Nadu atau Kumari Kandam berarti juga “Tanah Naga Dewa Ular.”
Gagasan benua yang hilang di bawah Samudera Pasifik tampaknya sepertinya
tidak masuk akal. Tapi ada banyak cerita dan buku-buku yang referensi
tempat seperti itu. Bank Claude Mayo dari US Navy menunjukkan bahwa ada
“sebuah benua tenggelam, dengan pegunungan, sungai kursus dan dataran
tinggi pada kedalaman rata-rata satu kilometer membentang dari Hawaii ke
Kepulauan Barin, sebelah timur pantai Jepang.” James Churchward
menulis lima buku tentang benua yang hilang Mu (juga disebut Lemuria).
Bahkan ada kelompok yang disebut “The Lemurian Fellowship” yang terletak
di Ramona, California, yang telah menerbitkan konsep peta benua yang
hilang. Al Qur’an pun menyebut kisah orang-orang kuat dan cerdas
terdahulu yang baik fosil belulang mereka atau sisa bangunan mereka
masih dapat kita jumpai.mereka adalah orang-orang yang telah diazab
ALLAAH sebagai berikut:
Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan
memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang sebelum
mereka? orang-orang itu adalah lebihkuat dari mereka(QS 30:9)
Maka apakah mereka tiada mengadakan perjalanan di muka bumi lalu
memperhatikan betapa kesudahan orang-orang yang sebelum mereka. Adalah
orang-orang yang sebelum mereka itu lebih hebat kekuatannya dan (lebih
banyak) bekas-bekas mereka di muka bumi maka apa yang mereka usahakan
itu tidak dapat menolong mereka.(QS 40:82)
Maka masing-masing (mereka itu) KAMI siksa disebabkan dosanya, maka
di antara mereka ada yang KAMI timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan
di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di
antara mereka ada yang KAMI benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka
ada yang KAMI tenggelamkan, dan ALLAAH sekali-kali tidak hendak
menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka
sendiri(QS 29:40)
Anda bisa membaca beberapa buku ini yang menjelaskan beberapa
pendapat menurut saint bahwasanya telah pernah terjadi peneggelaman atau
pembenaman daratan menjadi terperosok kedalam bumi atau dasar
lautan,buku buku tersebut adalah:
1. The Lost Continent of Mu, 1926
2. The Children of Mu, 1931
3. The Sacred Symbols of Mu, 1933
4. Cosmic Forces of Mu, in two parts (1934-1935); and Books of the Golden Age, 1997. Cosmic Forces of Mu,
5. Phylos the Tibetan, 1952, A Dweller On Two Planets, Borden Pub. Phylos Tibet, 1952,
6. Note that Edgar Cayce, America’s most accurate and
best-documented psychic, had something to say about extraterrestrial
beings. As T. Kay writes in his book, When The Comet Runs, [1997,
Hampton Roads Pub. Sebagai T. Kay menulis dalam bukunya, When The Comet
Runs, [1997, Hampton Roads Pub. Co., Charlottesville, VA., p. Co,
Charlottesville, VA., Hal 146-147.] 146-147.]
Saya sendiri benar-benar berpikir bahwa akibat dari kehancuran bangsa
Lumeria ini adalah diakibatkan oleh ledakan gas bawah tanah penuh kamar
yang berakibat pada tenggelamnya Mu,beberapa yang paling mengherankan
adalah ditemukannya reruntuhan megalitik, dalam dan keluar dari air
dinding batu raksasa, jalan-jalan, platform, tiang, 10 sampai 30 ton
blok (ilustrasi & deskripsi dalam Yohanes MacMillan Brown ‘s “Riddle
of the Pacific” dan buku-buku tentang Lemuria & Pasifik oleh David
Hatcher Childress). Coba anda fikir siapakah yang membangun ini? Inilah
kemampuan tehnologi yang telah dimiliki oleh budak-budak Sulaiman dari
kalangan jin
Sebagaimana disebutkan oleh Al Qur’an :
Edgar cayce banyak menyadarkan orang untuk berbicara tentang
ekstra-terrestrials, pada dua kesempatan.tentang masa Atlantis, ia
berkata:” budi pekerti transportasi, budi pekerti Airships komunikasi
melalui periode itu menyerupai seperti dijelaskan Yehezkiel dalam
perjanjian lama “Pada tahun 1938 ketika mendiskusikan pengalaman
orang-orang di wilayah yang diduduki Maya Amerika Tengah, Cayce juga
menyebutkan perihal pemahaman orang-orang yang berkunjung dari dunia
lain atau planet. “
….
Menurut beberapa pemahaman bangsa Lemuria dulu, ada yang bilang mereka
ada sejak 75000 SM hingga kurang lebih tahun 8000 SM. Dan yang kedua
adalah bangsa Atlantis (ya;juj ma’juj)yang diperkirakan ada pada masa
kurang lebih 20000 SM, berdasarkan penghitungan Plato. Bahwa Atlantis
ada kurang lebih 9000 tahun sebelum keberadaannya ( 9400 SM ). Jadi
mereka pernah hidup bersama dalam satu waktu.Intinya mereka adalah
mahkluk ciptaan ALLAAH sebelum diciptakannya Nabi Adam sebagai Khalifah
(pengganti dari yang sudah ada sebelumnya) di bumi hal ini dapat
diketahui dengan jelas melalui ayat berikut ini:
Ingatlah ketika RABBmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya
AKU hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata:
“Mengapa ENGKAU hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan
membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji ENGKAU dan mensucikan ENGKAU ” (QS
2:30)
Kemudian, posisi, Bangsa Lemuria ada yang berpendapat bertempat pada
benua yang hilang yan berada di samudra Pasifik sebelah selatan,
berdekatan dengan Amerika Selatan. Ada pula yang berpendapat bahwa
keberadaan benua yang hilang tersebut berada di selatan India. Terbukti
dengan adanya penemuan fosil di sekitar Madagaskar. Benua ini
digambarkan memiliki tujuh pegunungan yang berkumpul pada satu titik,
yang diantara deretan gunung tersebut ada sebuah sungai yang mengalir di
antara dua baris pegunungannya. Kedua peradaban itu diceritakan
memiliki berbagai perbedaan yang sangat jauh, meski di lain sisi juga
memiliki persamaan. Bangsa Lemuria diceritakan sebagai bangsa yang
sangat maju dengan didukung oleh bagusnya pertanian mereka. Mereka juga
mendasarkan kekuatan mereka dengan kekuatan spiritual dan supranatural.
Ada yang berkata untuk berbicara mereka tak perlu mengeluarkan
kata-kata, cukup dengan telepati. Mereka juga dikatakan dapat berubah
wujud menjadi hal-hal imateri semacam cahaya untuk berpindah tempat.Al
Qur’an telah menjelaskan kemampuan telepati mereka sebagai berikut:
“Kemudian Dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga apabila
Dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan
keduanya, suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka
berkata: ‘Hai Dzulqarnain, sesungguhnya ya’juj dan ma’juj itu
orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami
memberikan suatu pembayaran kepadaMu (QS 18:93-94)
Sedang bangsa Atlantis dikabarkan berada di antara Benua Amerika,
Eropa dan juga Afrika. Meski ada pula yang berkata bahwa Atlantis itu
saat ini adalah tempat kita tinggal ini, Indonesia !. Mana yang benar ?
Nanti kita telusuri secara ilmiah.
Mengenai lemuria yang menghuni tempat diantara gunung-gunung
tersebut,yang kerap di invasi oleh bangsa atlantis (ya’juj ma’juj)
dijelaskan sebagai berikut Tentang ya’juj dan ma’juj ini telah
dijelaskan beberapa ayat dan hadits tentangnya. Nash menjelaskan:
Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan
memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang yang
sebelum mereka? Orang-orang itu adalah lebih kuat dari mereka (sendiri)
dan telah mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya lebih banyak dari
apa yang telah mereka makmurkan. Dan telah datang kepada mereka
rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Maka ALLAAH
sekali-kali tidak berlaku zalim kepada mereka, akan tetapi merekalah
yang berlaku zalim kepada diri sendiri. (QS. 30:9)
ثُمَّ أَتْبَعَ سَبَبًا. حَتَّى إِذَا بَلَغَ بَيْنَ السَّدَّيْنِ
وَجَدَ مِنْ دُونِهِمَا قَوْمًا لاَ يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ قَوْلاً.
قَالُوا يَاذَا الْقَرْنَيْنِ إِنَّ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مُفْسِدُونَ فِي
اْلأَرْضِ فَهَلْ نَجْعَلُ لَكَ خَرْجًا عَلَى أَنْ تَجْعَلَ بَيْنَنَا
وَبَيْنَهُمْ سَدًّا. قَالَ مَا مَكَّنِّي فِيهِ رَبِّي خَيْرٌ
فَأَعِينُونِي بِقُوَّةٍ أَجْعَلْ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ رَدْمًا.
آتُونِي زُبَرَ الْحَدِيدِ حَتَّى إِذَا سَاوَى بَيْنَ الصَّدَفَيْنِ قَالَ
انْفُخُوا حَتَّى إِذَا جَعَلَهُ نَارًا قَالَ ءَاتُونِي أُفْرِغْ
عَلَيْهِ قِطْرًا. فَمَا اسْطَاعُوا أَنْ يَظْهَرُوهُ وَمَا اسْتَطَاعُوا
لَهُ نَقْبًا. قَالَ هَذَا رَحْمَةٌ مِنْ رَبِّي فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ
رَبِّي جَعَلَهُ دَكَّاءَ وَكَانَ وَعْدُ رَبِّي حَقًّا
“Kemudian Dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga apabila
Dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan
keduanya, suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka
berkata: ‘Hai Dzulqarnain, sesungguhnya ya’juj dan ma’juj itu
orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami
memberikan suatu pembayaran kepadaMu, supaya kamu membuat dinding antara
kami dan mereka?’ Dzulqarnain berkata: ‘Apa yang telah dikuasakan oleh
RABB Ku kepadaKu terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku
dengan kekuatan (insan dan alat-alat), agar Aku membuatkan dinding
antara kamu dan mereka, berilah aku potongan-potongan besi.’ Hingga
apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu,
berkatalah Dzulqarnain: ‘Tiuplah (api itu).’ Hingga apabila besi itu
sudah menjadi (merah seperti) api, Diapun berkata: ‘Berilah Aku tembaga
(yang mendidih) agar Kutuangkan ke atas besi panas itu.’ Maka mereka
tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melubanginya.
Dzulqarnain berkata: ‘Ini (dinding) adalah rahmat dari RABB Ku, maka
apabila sudah datang janji RABB Ku DIA akan menjadikannya hancur luluh;
dan janji RABB Ku itu adalah benar’.” (Al-Kahfi: 92-98)
Sesungguhnya ya’juj dan ma’juj adalah sebuah bangsa besar yang akan
membuat kekacauan serta kerusakan di muka bumi telah ditakdirkan ALLAAH
SWT sebagai salah satu penanda kiamat besar. Siapakah dan bagaimanakah
mereka? Kata ya’juj dan ma juj berasal dari kata ajja atau ajij dalam
wazan Yaf’ul; kata ajij artinya nyala api. Tetapi kata ajja berarti pula
asra’a, maknanya berjalan cepat. Itulah makna yang tertera dalam kamus
Lisanul-’Arab. ya’juj wa-ma’juj dapat pula diibaratkan sebagai api
menyala dan air bergelombang, karena hebatnya gerakan. Daripada itu
maka mereka adalah dari golongan jin terdahulu yang juga tercipta dari
api, yang mana mereka telah berhasil menguasai saints dengan sangat
melampaui apa yang telah ditemukan insane zaman sekaran sekalipun.
Keberadan orang tempo dulu yang memiliki kemampuan saints telah
digambarkan oleh ALLAAH dengan sangat jelas sebagaimana berikut ini :
Dan berapa banyak telah KAMI binasakan umat-umat sebelum mereka.
Adakah kamu melihat seorangpun dari mereka atau kamu dengar suara mereka
yang samar-samar? (QS. 19:98)
berapa banyak telah KAMI binasakan umat-umat sebelum mereka, sedang
mereka adalah lebih bagus alat rumah tangganya dan lebih sedap dipandang
mata. (QS. 19:74)
Dan apakah tidak menjadi petunjuk bagi mereka, berapa banyak
umat-umat sebelum mereka yang telah KAMI binasakan sedangkan mereka
sendiri berjalan di tempat-tempat kediaman mereka itu. Sesungguhnya pada
yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan RABB). Maka apakah
mereka tidak mendengarkan (memperhatikan)? (QS. 32:26)
Dan berapa banyak telah KAMI binasakan umat-umat sebelum mereka YANG
mereka itu lebih besar kekuatannya daripada mereka ini, maka mereka
telah pernah menjelajah di beberapa negeri. Adakah (mereka) mendapat
tempat lari (dari kebinasaan)? (QS. 50:36)
Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi, lalu
memperhatikan betapa kesudahan orang-orang yang sebelum mereka. Mereka
itu adalah lebih hebat kekuatannya daripada mereka dan (lebih banyak)
bekas-bekas mereka di muka bumi, maka ALLAAH mengazab mereka disebabkan
dosa-dosa mereka. Dan mereka tidak mempunyai seorang pelindung dari azab
ALLAAH. (QS. 40:21)
Maka apakah mereka tiada mengadakan perjalanan di muka bumi lalu
memperhatikan betapa kesudahan orang-orang yang sebelum mereka. Adalah
orang-orang sebelum mereka itu lebih hebat kekuatannya dan (lebih
banyak) bekas-bekas mereka di muka bumi, maka apa yang mereka usahakan
itu tidak dapat menolong mereka. (QS. 40:82)
Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan
memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang yang
sebelum mereka? Orang-orang itu adalah lebih kuat dari mereka (sendiri)
dan telah mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya lebih banyak dari
apa yang telah mereka makmurkan. Dan telah datang kepada mereka
rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Maka ALLAAH
sekali-kali tidak berlaku zalim kepada mereka, akan tetapi merekalah
yang berlaku zalim kepada diri sendiri. (QS. 30:9)
Maka apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi sehingga
mereka dapat memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang sebelum
mereka; ALLAAH telah menimpakan kebinasaan atas mereka dan orang-orang
kafir akan menerima (akibat-akibat) seperti itu. (QS. 47:10)
Dengan menggunakan piring terbang atau ufo, ya;juj dan ma;juj akan
turun dari galaksi luar menyerang bumi ini, dalilnya : dalam Al-Qur’an
surat Al-Anbiya’ ayat 96-97:
حَتَّى إِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ
يَنْسِلُونَ. وَاقْتَرَبَ الْوَعْدُ الْحَقُّ فَإِذَا هِيَ شَاخِصَةٌ
أَبْصَارُ الَّذِينَ كَفَرُوا يَاوَيْلَنَا قَدْ كُنَّا فِي غَفْلَةٍ مِنْ
هَذَا بَلْ كُنَّا ظَالِمِينَ.
Hingga apabila dibukakan (dinding) ya’juj dan ma’juj, dan mereka
turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah
datangnya janji yang benar (hari berbangkit), maka tiba-tiba
terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata): “Aduhai,
celakalah kami, sesungguhnya kami dalam kelalaian tentang ini, bahkan
kami adalah orang-orang yang dzalim.”
Alat transportasi piring terbang inilah yang pernah digunakan oleh
Dzulqarnain dan juga oleh Nabi Sulaiman setelah para Jin membuatkan
baginya kendaran yang dapat berjalan dengan cepatnya, dalilnya :
Dan KAMI (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu
pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore
sama dengan perjalanan sebulan (pula) dan KAMI alirkan cairan tembaga
bagiNya. Dan sebahagian dari jin ada yang bekerja di hadapanNya (di
bawah kekuasaannya) dengan izin RABB Nya. Dan siapa yang menyimpang di
antara mereka dari perintah KAMI, KAMI rasakan kepadanya azab neraka
yang apinya menyala-nyala. Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang
dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan
piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap
(berada di atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur
(kepada ALLAAH). Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKU yang berterima
kasih. ( QS Saba’ :12-13)
Sesungguhnya tujuan utama ya’juj ma’juj adalah menguasai sumber air
dibumi, yang dengan air itulah mereka akan membuat senjata pemusnah
missal melalui penguraian oksigen-hidrogen. Dijelaskan sebagai berikut :
Diriwayatkan dari An-Nawwas Ibni Sam’an radhiyaLLAAHU ‘anhu dalam hadits yang panjang. Di antaranya sebagai berikut:
إِذْ أَوْحَى اللهُ إِلَى عِيسَى إِنِّي قَدْ أَخْرَجْتُ عِبَادًا لِي
لاَ يَدَانِ لِأَحَدٍ بِقِتَالِهِمْ فَحَرِّزْ عِبَادِي إِلَى الطُّورِ
وَيَبْعَثُ اللهُ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ
يَنْسِلُونَ فَيَمُرُّ أَوَائِلُهُمْ عَلَى بُحَيْرَةِ طَبَرِيَّةَ
فَيَشْرَبُونَ مَا فِيهَا وَيَمُرُّ آخِرُهُمْ فَيَقُولُونَ لَقَدْ كَانَ
بِهَذِهِ مَرَّةً مَاءٌ وَيُحْصَرُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ
حَتَّى يَكُونَ رَأْسُ الثَّوْرِ لِأَحَدِهِمْ خَيْرًا مِنْ مِائَةِ
دِينَارٍ لِأَحَدِكُمُ الْيَوْمَ فَيَرْغَبُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى
وَأَصْحَابُهُ فَيُرْسِلُ اللهُ عَلَيْهِمُ النَّغَفَ فِي رِقَابِهِمْ
فَيُصْبِحُونَ فَرْسَى كَمَوْتِ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ ثُمَّ يَهْبِطُ نَبِيُّ
اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ إِلَى اْلأَرْضِ فَلاَ يَجِدُونَ فِي اْلأَرْضِ
مَوْضِعَ شِبْرٍ إِلاَّ مَلَأَهُ زَهَمُهُمْ وَنَتْنُهُمْ فَيَرْغَبُ
نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ إِلَى اللهِ فَيُرْسِلُ اللهُ طَيْرًا
كَأَعْنَاقِ الْبُخْتِ فَتَحْمِلُهُمْ فَتَطْرَحُهُمْ حَيْثُ شَاءَ اللهُ
ثُمَّ يُرْسِلُ اللهُ مَطَرًا لاَ يَكُنُّ مِنْهُ بَيْتُ مَدَرٍ وَلاَ
وَبَرٍ فَيَغْسِلُ اْلأَرْضَ حَتَّى يَتْرُكَهَا كَالزَّلَفَةِ ثُمَّ
يُقَالُ لِلْأَرْضِ أَنْبِتِي ثَمَرَتَكِ وَرُدِّي بَرَكَتَكِ…
Ketika ALLAAH SWT mewahyukan kepada Isa ‘alaihissalam: Sesungguhnya
AKU mengeluarkan hamba-hamba-KU yang tidak ada kemampuan bagi seorang
pun untuk memeranginya. Maka biarkanlah mereka hamba-hamba-KU menuju
Thuur. Lalu ALLAAH keluarkan Ya’juj dan Ma’juj dan mereka mengalir dari
tiap-tiap tempat yang tinggi. Kemudian mereka melewati danau
Thabariyah1, dan meminum seluruh air yang ada padanya. Hingga ketika
barisan paling belakang mereka sampai di danau tersebut mereka berkata:
“Sungguh dahulu di sini masih ada airnya.” Ketika itu terkepunglah
Nabiyullah Isa ‘alaihissalam dan para sahabatNya. Hingga kepala sapi
ketika itu lebih berharga untuk mereka daripada seratus dinar kalian
sekarang ini. Maka Isa dan para sahabatnya berharap (berdoa) kepada
ALLAAH. Maka ALLAAH SWT pun mengirim sejenis ulat yang menyerang leher
mereka. Maka pagi harinya mereka seluruhnya binasa menjadi
bangkai-bangkai dalam waktu yang hampir bersamaan. Kemudian turunlah
(dari gunung Thuur) Nabi Isa dan para sahabatnya, maka tidak didapati
satu jengkal pun tempat kecuali dipenuhi oleh bangkai dan bau busuk
mereka. Maka Nabi Isa ‘alaihissalam pun berharap (berdoa) kepada ALLAAH.
Maka DIA mengirimkan burung-burung yang lehernya seperti unta, membawa
bangkai-bangkai mereka dan kemudian dilemparkan di tempat yang ALLAAH
kehendaki2. Kemudian ALLAAH kirimkan hujan yang tidak menyisakan satu
pun rumah maupun kemah, lalu membasahi bumi hingga menjadi licin.
Kemudian dikatakan kepada bumi itu: ‘Tumbuhkanlah buah-buahanmu dan
kembalilah berkahmu…” (HR. Muslim)
Di dalam beberapa hadits tentang tanda-tanda hari kiamat kubra,
disebutkan ada sepuluh tanda hari kiamat. Di antaranya adalah keluarnya
ya’juj dan ma’juj.
Berita tentang keluarnya ya’juj dan ma’juj bukan hanya mutawatir, bahkan disebutkan dalam Al-Qur’an surat Al-Anbiya’ ayat 96-97:
حَتَّى إِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ
يَنْسِلُونَ. وَاقْتَرَبَ الْوَعْدُ الْحَقُّ فَإِذَا هِيَ شَاخِصَةٌ
أَبْصَارُ الَّذِينَ كَفَرُوا يَاوَيْلَنَا قَدْ كُنَّا فِي غَفْلَةٍ مِنْ
هَذَا بَلْ كُنَّا ظَالِمِينَ.
Hingga apabila dibukakan (dinding) ya’juj dan ma’juj, dan mereka
turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah
datangnya janji yang benar (hari berbangkit), maka tiba-tiba
terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata): “Aduhai,
celakalah kami, sesungguhnya kami dalam kelalaian tentang ini, bahkan
kami adalah orang-orang yang dzalim.”
.
Demikian pula disebutkan dalam surat Al-Kahfi ayat 94:
قَالُوا يَاذَا الْقَرْنَيْنِ إِنَّ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مُفْسِدُونَ
فِي اْلأَرْضِ فَهَلْ نَجْعَلُ لَكَ خَرْجًا عَلَى أَنْ تَجْعَلَ بَيْنَنَا
وَبَيْنَهُمْ سَدًّا
“Wahai Dzulqarnain, sesungguhnya ya’juj wa ma’juj merusak di muka
bumi, kami akan siapkan imbalan yang besar agar kiranya engkau
membuatkan benteng antara kami dengan mereka.”
Adapun kalimat yang menunjukkan bahwa runtuhnya benteng Dzulqarnain
dan keluarnya ya’juj wa ma’juj sebagai tanda dekatnya hari kiamat adalah
ucapan ALLAAH SWT pada ayat ke-98:
هَذَا رَحْمَةٌ مِنْ رَبِّي فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ رَبِّي جَعَلَهُ دَكَّاءَ
“Ini adalah rahmat dari RABB Ku, maka apabila sudah datang janji RABB Ku, DIA akan menjadikannya hancur luluh…..”
adalah juga yang diriwayatkan dalam Shahih Bukhari dalam Kitabul
Anbiya’ bab Qishah ya’juj dan ma’juj, dari Abu Sa’id Al-Khudri
radhiyaLLAAHU ‘anhu, bahwa Nabi SAW bersabda:
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِي اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: يَقُولُ اللهُ تَعَالَى: يَا
آدَمُ. فَيَقُولُ: لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ فِي يَدَيْكَ.
فَيَقُولُ: أَخْرِجْ بَعْثَ النَّارِ. قَالَ: وَمَا بَعْثُ النَّارِ؟
قَالَ: مِنْ كُلِّ أَلْفٍ تِسْعَ مِائَةٍ وَتِسْعَةً وَتِسْعِينَ
فَعِنْدَهُ يَشِيبُ الصَّغِيرُ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا
وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَى وَمَا هُمْ بِسُكَارَى وَلَكِنَّ عَذَابَ
اللَّهِ شَدِيدٌ ﭼ. قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ وَأَيُّنَا ذَلِكَ
الْوَاحِدُ؟ قَالَ: أَبْشِرُوا فَإِنَّ مِنْكُمْ رَجُلًا وَمِنْ يَأْجُوجَ
وَمَأْجُوجَ أَلْفًا …
ALLAAH SWT berKalam kepada Adam: “Wahai Adam.” Maka Adam menjawab:
“LabbaikKA wa sa’daika wal khairu fi yadaika (Aku sambut
panggilan-MUdengan senang hati dan kebaikan semuanya di tangan-MU).”
Kemudian ALLAAH SWT berKalam : “Keluarkan utusan (penghuni) neraka.”
Maka Adam bertanya: “Apa itu utusan (penghuni) neraka?” ALLAAH berKalam:
“Mereka dari setiap seribu orang, sembilan ratus sembilan puluh
sembilan orang!” Maka ketika itu anak kecil menjadi beruban, setiap yang
hamil melahirkan apa yang dikandungnya, dan kamu lihat orang-orang
seakan-akan mabuk padahal mereka tidak mabuk, tetapi karena adzab ALLAAH
SWT yang sangat keras. Kemudian para shahabat bertanya: “Siapa satu
yang selamat dari kita itu, wahai RasuluLLAAH?” Rasulullah menjawab:
“Bergembiralah, sesungguhnya penghuni neraka itu dari kalian satu dan
dari ya’juj dan ma’juj seribu….” (HR. Al Bukhari dengan Fathul Bari, juz
6 hal. 382)
Sifat-sifat Ya’juj dan Ma’juj
Disebutkan dalam riwayat Al-Imam Ahmad dari Ibnu Harmalah, dari bibinya, Dia berkata:
خَطَبَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ عَاصِبٌ
إِصْبَعَهُ مِنْ لَدْغَةِ عَقْرَبٍ فَقَالَ: إِنَّكُمْ تَقُولُونَ لاَ
عَدُوَّ وَإِنَّكُمْ لاَ تَزَالُونَ تُقَاتِلُونَ عَدُوًّا حَتَّى يَأْتِيَ
يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ عِرَاضُ الْوُجُوهِ صِغَارُ الْعُيُونِ شُهْبُ
الشِّعَافِ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ كَأَنَّ وُجُوهَهُمُ الْمَجَانُّ
الْمُطْرَقَةُ
RasuluLLAAH SAW berkhutbah dalam keadaan jarinya terbalut karena
tersengat kalajengking. Beliau bersabda: “Kalian mengatakan tidak ada
musuh. Padahal sesungguhnya kalian akan terus memerangi musuh sampai
datangnya ya’juj dan ma’juj, lebar mukanya, kecil (sipit) matanya, dan
ada warna putih di rambut atas. mereka mengalir dari tempat-tempat yang
tinggi, seakan-akan wajah-wajah mereka seperti perisai.” (HR. Ahmad)
ALLAAH berKalam:
ثُمَّ أَتْبَعَ سَبَبًا. حَتَّى إِذَا بَلَغَ بَيْنَ السَّدَّيْنِ
وَجَدَ مِنْ دُونِهِمَا قَوْمًا لاَ يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ قَوْلاً.
قَالُوا يَاذَا الْقَرْنَيْنِ إِنَّ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مُفْسِدُونَ فِي
اْلأَرْضِ فَهَلْ نَجْعَلُ لَكَ خَرْجًا عَلَى أَنْ تَجْعَلَ بَيْنَنَا
وَبَيْنَهُمْ سَدًّا. قَالَ مَا مَكَّنِّي فِيهِ رَبِّي خَيْرٌ
فَأَعِينُونِي بِقُوَّةٍ أَجْعَلْ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ رَدْمًا.
آتُونِي زُبَرَ الْحَدِيدِ حَتَّى إِذَا سَاوَى بَيْنَ الصَّدَفَيْنِ قَالَ
انْفُخُوا حَتَّى إِذَا جَعَلَهُ نَارًا قَالَ ءَاتُونِي أُفْرِغْ
عَلَيْهِ قِطْرًا. فَمَا اسْطَاعُوا أَنْ يَظْهَرُوهُ وَمَا اسْتَطَاعُوا
لَهُ نَقْبًا. قَالَ هَذَا رَحْمَةٌ مِنْ رَبِّي فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ
رَبِّي جَعَلَهُ دَكَّاءَ وَكَانَ وَعْدُ رَبِّي حَقًّا
“Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga apabila
dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan
keduanya, suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka
berkata: ‘Hai Dzulqarnain, sesungguhnya ya’juj dan ma’juj itu
orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami
memberikan suatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara
kami dan mereka?’ Dzulqarnain berkata: ‘Apa yang telah dikuasakan oleh
RABB Ku kepadaKu terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah Aku
dengan kekuatan (insan dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding
antara kamu dan mereka, berilah Aku potongan-potongan besi.’ Hingga
apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu,
berkatalah Dzulqarnain: ‘Tiuplah (api itu).’ Hingga apabila besi itu
sudah menjadi (merah seperti) api, Diapun berkata: ‘Berilah Aku tembaga
(yang mendidih) agar Kutuangkan ke atas besi panas itu.’ Maka mereka
tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melubanginya.
Dzulqarnain berkata: ‘Ini (dinding) adalah rahmat dari RABB Ku, maka
apabila sudah datang janji RABB Ku DIA akan menjadikannya hancur luluh;
dan janji RABB Ku itu adalah benar’.” (Al-Kahfi: 92-98)
ya’juj dan ma’juj ketika keluar tidaklah melewati sesuatu kecuali
dirusaknya. Tidaklah melewati danau kecuali meminumnya hingga habis.
Tidaklah mendapati manusia kecuali dibunuhnya sampai ketika mereka
merasa menang membantai seluruh penduduk bumi, mereka menantang penduduk
langit. Inilah kesombongan yang luar biasa dari ya’juj wa ma’juj.
ثُمَّ يَسِيرُونَ حَتَّى يَنْتَهُوا إِلَى جَبَلِ الْـخُمَرِ وَهُوَ
جَبَلُ بَيْتِ الْمَقْدِسِ فَيَقُولُونَ: لَقَدْ قَتَلْنَا مَنْ فِي
اْلأَرْضِ هَلُمَّ فَلْنَقْتُلْ مَنْ فِي السَّمَاءِ. فَيَرْمُونَ
بِنُشَّابِهِمْ إِلَى السَّمَاءِ فَيَرُدُّ اللهُ عَلَيْهِمْ نُشَّابَهُمْ
مَخْضُوبَةً دَمًا
“Kemudian mereka berjalan dan berakhir di gunung Khumar, yaitu salah
satu gunung di Baitul Maqdis. Kemudian mereka berkata: “kita telah
membantai penduduk bumi, mari kita membantai penduduk langit.” Maka
mereka melemparkan panah-panah dan tombak-tombak mereka ke langit. Maka
ALLAAH SWT kembalikan panah dan tombak-tombak mereka dalam keadaan
berlumuran darah.” (HR. Muslim dalam kitab Al-Fitan wa Asyrathus Sa’ah)
Binasanya ya’juj dan ma’juj dengan doa Nabi Isa ‘Alaihissalam
Diriwayatkan dari An-Nawwas Ibni Sam’an radhiyaLLAAHU ‘anhu dalam hadits yang panjang. Di antaranya sebagai berikut:
إِذْ أَوْحَى اللهُ إِلَى عِيسَى إِنِّي قَدْ أَخْرَجْتُ عِبَادًا لِي
لاَ يَدَانِ لِأَحَدٍ بِقِتَالِهِمْ فَحَرِّزْ عِبَادِي إِلَى الطُّورِ
وَيَبْعَثُ اللهُ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ
يَنْسِلُونَ فَيَمُرُّ أَوَائِلُهُمْ عَلَى بُحَيْرَةِ طَبَرِيَّةَ
فَيَشْرَبُونَ مَا فِيهَا وَيَمُرُّ آخِرُهُمْ فَيَقُولُونَ لَقَدْ كَانَ
بِهَذِهِ مَرَّةً مَاءٌ وَيُحْصَرُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ
حَتَّى يَكُونَ رَأْسُ الثَّوْرِ لِأَحَدِهِمْ خَيْرًا مِنْ مِائَةِ
دِينَارٍ لِأَحَدِكُمُ الْيَوْمَ فَيَرْغَبُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى
وَأَصْحَابُهُ فَيُرْسِلُ اللهُ عَلَيْهِمُ النَّغَفَ فِي رِقَابِهِمْ
فَيُصْبِحُونَ فَرْسَى كَمَوْتِ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ ثُمَّ يَهْبِطُ نَبِيُّ
اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ إِلَى اْلأَرْضِ فَلاَ يَجِدُونَ فِي اْلأَرْضِ
مَوْضِعَ شِبْرٍ إِلاَّ مَلَأَهُ زَهَمُهُمْ وَنَتْنُهُمْ فَيَرْغَبُ
نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ إِلَى اللهِ فَيُرْسِلُ اللهُ طَيْرًا
كَأَعْنَاقِ الْبُخْتِ فَتَحْمِلُهُمْ فَتَطْرَحُهُمْ حَيْثُ شَاءَ اللهُ
ثُمَّ يُرْسِلُ اللهُ مَطَرًا لاَ يَكُنُّ مِنْهُ بَيْتُ مَدَرٍ وَلاَ
وَبَرٍ فَيَغْسِلُ اْلأَرْضَ حَتَّى يَتْرُكَهَا كَالزَّلَفَةِ ثُمَّ
يُقَالُ لِلْأَرْضِ أَنْبِتِي ثَمَرَتَكِ وَرُدِّي بَرَكَتَكِ…
Ketika ALLAAH SWT mewahyukan kepada Isa ‘alaihissalam: Sesungguhnya
AKU mengeluarkan hamba-hamba-KU yang tidak ada kemampuan bagi seorang
pun untuk memeranginya. Maka biarkanlah mereka hamba-hamba-KU menuju
Thuur. Lalu ALLAAH keluarkan Ya’juj dan Ma’juj dan mereka mengalir dari
tiap-tiap tempat yang tinggi. Kemudian mereka melewati danau
Thabariyah1, dan meminum seluruh air yang ada padanya. Hingga ketika
barisan paling belakang mereka sampai di danau tersebut mereka berkata:
“Sungguh dahulu di sini masih ada airnya.” Ketika itu terkepunglah
Nabiyullah Isa ‘alaihissalam dan para sahabatNya. Hingga kepala sapi
ketika itu lebih berharga untuk mereka daripada seratus dinar kalian
sekarang ini. Maka Isa dan para sahabatnya berharap (berdoa) kepada
ALLAAH. Maka ALLAAH SWT pun mengirim sejenis ulat yang menyerang leher
mereka. Maka pagi harinya mereka seluruhnya binasa menjadi
bangkai-bangkai dalam waktu yang hampir bersamaan. Kemudian turunlah
(dari gunung Thuur) Nabi Isa dan para sahabatnya, maka tidak didapati
satu jengkal pun tempat kecuali dipenuhi oleh bangkai dan bau busuk
mereka. Maka Nabi Isa ‘alaihissalam pun berharap (berdoa) kepada ALLAAH.
Maka DIA mengirimkan burung-burung yang lehernya seperti unta, membawa
bangkai-bangkai mereka dan kemudian dilemparkan di tempat yang ALLAAH
kehendaki2. Kemudian ALLAAH kirimkan hujan yang tidak menyisakan satu
pun rumah maupun kemah, lalu membasahi bumi hingga menjadi licin.
Kemudian dikatakan kepada bumi itu: ‘Tumbuhkanlah buah-buahanmu dan
kembalilah berkahmu…” (HR. Muslim)
Wajib bagi kita beriman dengan berita ya’juj wa ma’juj karena berita
tentang ya’juj wa ma’juj adalah berita dari ALLAAH dan Rasul-NYA,
sehingga seorang Muslim yang beriman wajib menerimanya. Bukankah
ciri-ciri orang yang bertakwa adalah beriman kepada hal ghaib yang
dikabarkan oleh ALLAAH dan RasulNYA ? Dan termasuk hal yang ghaib adalah
apa yang akan terjadi pada akhir zaman . Namun sebagian kaum muslimin,
khususnya kaum mu’tazilah dan para rasionalis atau orang-orang yang
terpengaruh oleh mereka, menolak berita-berita hadits yang -menurut
anggapan mereka- tidak masuk akal. mereka menganggap hadits-hadits
tersebut hanya akan membuat orang lari dari Islam.
Ketika mereka mendengarkan hadits-hadits tentang diangkatnya Nabi Isa
‘alaihissalam dalam keadaan hidup, akan turunnya beliau pada akhir
zaman, berita tentang dajjal -yang sudah ada wujudnya dalam keadaan
terbelenggu- atau tentang ya’juj wa ma’juj yang masih beranak-pinak dan
terus menerus berupaya untuk keluar dari benteng yang dibuat oleh
Dzulqarnain, dan lain-lainnya. Mereka benar-benar gelisah, panas dadanya
seraya berkata: “Untuk apa hadits-hadits seperti ini disampaikan.
Hadits-hadits ini akan menjadikan manusia semakin jauh dari Islam.”
mereka melontarkan olok-olok, celaan, dan berbagai macam ucapan
penolakan terhadap hadits-hadits tersebut. Keadaan mereka ini persis
seperti yang dikatakan oleh para ulama tentang ahlul bid’ah:
Ahmad bin Sinan Al-Qaththan berkata: “Tidak ada di dunia ini seorang
mubtadi’ (ahli bid’ah) pun kecuali akan membenci ahlil hadits. Jika
seseorang mengada-adakan kebid’ahan niscaya akan dicabut kelezatan
hadits dari hatinya.” (Aqidatussalaf wa Ashhabul Hadits hal. 300)
Abu Nashr bin Sallam Al-Faqih berkata: “Tidak ada sesuatu yang lebih
berat dan lebih dibenci bagi orang-orang mulhid (sesat) daripada
mendengarkan hadits dengan riwayat dan sanadnya.” (Aqidatus Salaf
Ashhabil Hadits hal. 302)
Al-Imam Ahmad bin Hambal menyatakan: “Barangsiapa yang menolak
hadits Nabi , maka dia berada di pinggir jurang kehancuran.” (Thabaqat
Al-Hanabilah, 2/11 dan Al-Ibanah, 1/269; lihat Ta’zhimus Sunnah hal. 29)
Al-Imam Al-Barbahari menegaskan: “Jika engkau mendengar seseorang
mencela riwayat-riwayat (yakni riwayat hadits yang shahih), menolaknya
atau menginginkan selainnya, maka curigailah keIslamannya dan jangan
ragu kalau dia adalah pengekor hawa nafsu, ahlul bid’ah.” (Syarhus
Sunnah hal. 51)
Abul Qashim Al-Ashbahani menerangkan: Ahlus Sunnah dari kalangan
salaf berkata: “Barangsiapa mencerca riwayat-riwayat hadits, maka
sepantasnya untuk dituduh keIslamannya.” (Al-Hujjah fi Bayanil Mahajjah
2/248. Lihat Ta’zhimus Sunnah, hal. 29)
Al-Imam Az-Zuhri -imamnya para imam pada zamannya- berkata: “Dari
ALLAAH keterangannya, RasuluLLAAH SAW yang menyampaikannya, maka
kewajiban kita adalah menerimanya.” (Aqidatus Salaf Ashhabil Hadits,
hal. 249)
Beliau berkata juga: “Diriwayatkan dari salaf bahwa kaki Islam
tidak akan kokoh, kecuali di atas fondasi at-taslim (yakni menerima dan
tunduk pada seluruh ucapan ALLAAH dan RasulNYA, pent.).” (Aqidatus Salaf
Ashhabul Hadit
Sedang bangsa Atlantis dikabarkan sebagai yang maju dalam
kemiliterannya, memiliki teknologi yang mutakhir, dan kota yang indah.
Mereka adalah bangsa yang suka dengan peperangan untuk menguasai bangsa
lain. Bangsa yang sejaman dengan mereka yang mereka anggap kuat tentunya
( Lemuria dan Yunani ). Kedua bangsa ini memiliki persamaan pada
penggunaan kristal sebagai sumber kekuatannya. Mereka memempatkan
kristal-kristal dalam kuil / tempat pemujaan mereka.
Karena kesukaan bangsa Atlantis untuk berperang itulah akhirnya
mereka menyerang bangsa Lemuria dan menguasainya. Ada sebagian orang
yang berpendapat saat diserang ini ada sebagian dari kaum Lemuria yang
pergi ke planet lain. Planet yang berada dalam gugusan bintang Pleiades.
Yang sebagian mungkin saat ini kembali ke bumi dalam bentuk Alien.
Cerita kedua benua yang kini hilang tersebut dikisahkan diakhiri dengan
sebuah bencana banjir besar dan gempa bumi yang mengguncang keduannya.
Keduannya tenggelam dan musnah.
Banyak para penyelidik UFO ingin mengetahui suatu fakta penting.
Ketika UFO disebut sebagai kendaraan milik makhluk asing, atau mungkin
asalnya dari tentera kerajaan, muncul satu lagi kemungkinan yang mungkin
tentang UFO yaitu benda itu berasal dari India dan Atlantis Kuno.Apa
yang kita ketahui tentang pesawat terbang orang India kuno datangnya
daripada sumber-sumber India kuno yang mencakup penulisan teks yang
datangnya dari turun-temurun.
Tanpa banyak prasangka bisa kita katakan bahwa kebanyakan teks ini
adalah sah dan asli melihat sebagian besar belum lagi diterjemahkan dari
bahasa Sanskrit lama.Maharaja India Ashoka telah mendirikan sebuah
organisasi “Sembilan Lelaki Misterius” yang merupakan para ilmuwan
terkenal India yang dikatakan mengkatalogkan berbagai jenis
sumber-sumber sains.
Ashoka telah merahasiakan kerja-kerja mereka semua karena beliau
merasa bahwa penemuan ilmiah yang terbaru itu akan terpasung dari sumber
India kuno itu sendiri dan justru yang akan disalahgunakan bagi tujuan
peperangan yang kejam yang mana tidak diinginkan oleh Ashoka
sendiri.”Sembilan lelaki misteri” telah menulis sembilan buah buku yang
saling berkaitan antara satu sama lain. Buku bertajuk “Rahasia Rahasia
Gravitasi” amat dikenali di kalangan sejarawan tetapi tidak dianggap
oleh mereka sebagai sesuatu yang berkaitan dengan gravitasi bumi.
Ia dianggap masih ada, tersimpan di dalam sebuah perpustakaan rahasia
di India, Tibet, atau di mana-mana (mungkin juga berada di sekitar
Amerika Utara).Hanya beberapa tahun silam, rakyat China telah menemui
beberapa buah dokumen sanskrit di Lhasa, Tibet serta telah membawanya ke
Universitas Chandrigargh untuk diterjemahkan.Dr. Ruth Reyna dari
Universitas itu menjelaskan bahwa dukumen itu mengandung petunjuk untuk
membuat pesawat luar angkasa!Cara-cara pembuatan mereka, katanya, adalah
anti-gravitasi dan berasaskan kepada satu sistem analog yaitu
“laghima”, satu sumber tenaga yang tidak diketahui oleh manusia modern.
Menurut ahli Yoga Hindu, “laghima” ini menjadikan seseorang itu
mempunyai kemampuan untuk terbang.
Dr.Reyna menjelaskan bahwa pada papan mesin ini yang dikenali sebagai
“Astras”, dikatakan telah digunakan oleh masyarakat India kuno untuk
membawa satu rombongan manusia ke planet lain, sesuai yang tertera pada
dokumen tersebut, yang mana dikatakan telah berusia beribu-ribu tahun.
Manuskrip itu juga dikatakan telah memaparkan rahasia “antima”
(cara-cara untuk menjadi menghilang) dan “gerima” (bagaimana untuk
menjadi seberat gunung). Pada mulanya para ilmuwan India tidak begitu
serius dengan kandungan manuskrip tersebut tetapi kemudian mereka
menyedari akan hakikat bernilainya manuskrip tersebut apabila negara
China mengumumkan bahawa mereka akan memasukkan bagian tertentu dari
data manuskrip tersebut ke dalam program kajian angkasa mereka! Ini
adalah salah satu contoh pertama kerajaan untuk mengaku membuat kajian
tentang anti-gravitasi.
Walaupun manuskrip tersebut memaparkan secara jelas tentang rancangan
penjelajahan antar planet dan penjelajahan ke bulan tapi tidak
dijelaskan apakah semua perjalananan angkasa itu benar-benar dilakukan.
Walau bagaimanapun satu dari epik terkenal India yaitu Ramayana,
mempunyai satu cerita terperinci tentang satu penjelajahan ke bulan
dengan menggunakan Vimana (atau “Astra”). Malah epik Ramayana
menceritakan dengan terperinci maklumat satu pertempuran di atas bulan
dengan sebuah pesawat “Asvin” (atau Atlantean). Ini adalah suatu bukti
mengenai anti-gravitasi dan teknologi kapal angkasa telah digunakan oleh
masyarakat kuno India.
Untuk benar-benar memahami teknologi tersebut, kita harus meninjau
kembali ke masa lampau, ke Kerajaan Rama di India Utara dan Pakistan
yang terbentuk pada masa sekitar 15.000 tahun silam. Pada masa itu
disebutkan bahwa telah muncul kota-kota canggih yang segala sesuatunya
teratur secara sistematis mulai dari penataan lanscape sampai saluran
air. Bukti keberadaan Rama masih dapat ditemukan di padang pasir
Pakistan utara dan India barat. Rama diperkirakan hidup sejaman dengan
bangsa di Benua Atlantis.Tujuh buah kota besar yang teragung dalam
Kerajaan Rama yang terkenal dengan nama “Tujuh Kota-Kota Rishi” dalam
teks klasik Hindu.
Menurut penjelasan teks India kuno, masyarakat ketika itu mempunyai
mesin terbang yang dipanggil sebagai “Vimanas!”Epiks India kuno telah
menjelaskan sebuah Vimana sebagai satu pesawat yang mempunyai dua dek
dan berbentuk bulatan dengan terdapatnya lubang pada bahagian bawah
pesawat dan menara pada bagian atasnya.
Berdasarkan kepada keterangan tersebut kita mungkin akan
mengaitkannya dengan piring terbang alias UFO. Vimana dikatakan
mempunyai kemampuan untuk terbang dengan kecepatan angin dan
mengeluarkan bunyi bermelodi. Terdapat sekurang-kurangnya 4 jenis bagi
pesawat Vimana; sebagian berbentuk piring dan yang lain berbentuk
silinder panjang (kapal angkasa berbentuk kerucut). Masyarakat India
kuno yang menghasilkan kapal sendiri, telah menulis tentang manual
penerbangan berbagai jenis Vimanas, yang sebagian besar manuskripnya
masih dicari-cari para ilmuwan. Sedangkan bagian manuskrip yang
ditemukan malah telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris. Samara
Sutradara adalah satu karya sastra ilmiah yang berkaitan dengan
keberhasilan perjalanan angkasa dengan menggunakan sebuah Vimana.
Terdapat 230 puisi berkaitan dengan cara membuat, perjalanan sejauh
seribu batu, pendaratan secara normal, kecemasan, dan kisah penerbangan
di antara burung-burung! Pada tahun 1875, sebuah kitab berjudul
Vaimanika Sastra ditulis oleh ilmuwan bernama ditulis oleh ilmuwan Bhara
Dewaji yang menggunakan kitab-kitab yang lebih lama sebagai sumbernya.
Kitab itu ditemui di dalam sebuah kuil di India dan di dalamnya
tercantum keterangan-keterangan yang berkaitan dengan cara mengemudikan
Vimana, langkah-langkah penyelamatan, penerbangan jauh, dan perlindungan
terhadap pesawat dari ancaman badai, kilat, dan petir. Kitab itu
menjelaskan bagaimana cara menyerap energi matahari. Vaimanika Sastra
(atau Vymaanika-Shaastra) mempunyai delapan peringkat dengan gambar
sketsa yang menjelaskan tentang tiga jenis kapal udara, termasuk
jenis-jenis yang bisa mudah terbakar atau hancur.
Ia juga menerangkan tentang 31 jenis bagian tertentu bagi kenderaan
ini dan 16 bahan mentah sebagai sumber energinya yang mana bisa juga
menyerap cahaya dan tenaga panas yang sesuai untuk menggerakkan Vimana.
Dokumen ini telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dan bisa didapat
dengan mengirim surat kepada penerbit Vymaani Dashaastra Aeronotics
untuk Maharishi Bharadwaaja. Diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan
disunting, dicetak dan dikeluarkan oleh En. G.R. Josyer, Mysore, India,
1979. En. Josyer adalah seorang pengarah bagi akademi Tehnik Sanskrit
Antar Bangsa, terletak di Mysore.
Memang tiada keraguan bahwa Vimana telah digerakkan oleh sumber
energi “anti-gravitasi”. Vimana lepas landas secara melintang, dan
dikatakan mampu untuk beterbangan di langit seperti sebuah helikopter
moden. bharadvajy merujuk bahwa tidak kurang daripada 70 orang pihak
pemerintah dan 10 orang pakar penerbangan udara yang terlibat. Sumber
energi ini sekarang telah hilang. vimana telah disimpan di sebuah vimana
griha, seperti penyangkut, dan dikatakan kadangkala dicat dengan
sejenis cat putih kekuningan dan kadangkala dengan sejenis bahan
merkuri. Cat putih kekuningan kelihatan mencurigakan seperti gaselin dan
mungkin vimana mempunyai hitungan sumber energi yang berlainan termasuk
mesin penggerak dan malah mesin jet saraf.
Adalah menarik untuk diketahui bahwa pihak nazi juga telah membuat
mesin jet saraf praktikal pertama bagi roket V.8 mereka. Kakitangan
hitler dan nazi juga dikatakan berminat dengan india kuno dan tibet
sehingga pada awal tahun 30- an telah membawa satu tim ekspedisi ke dua
tempat tersebut setiap tahun, sebagai usaha untuk mendapatkan bukti kuat
dan tidak mustahil jika dikatakan pihak nazi mungkin memperoleh panduan
ilmiah mereka dari dua sumber kuno ini. Merujuk pada dranaparva yang
merupakan sebagian dari epiks mahabarata dan ramayana, Vimana
digambarkan berbentuk seperti sebuah bentuk bujur dan mempunyai
kecepatan yang hebat seperti angin kuat, yang dihasilkan oleh bahan
merkuri. Ia bergerak seperti sebuah UFO, ke atas dan ke bawah, ke
belakang dan ke depan seperti yang diinginkan pilot. Di dalam satu lagi
sumber india lain yaitu samaranganasutradhara telah menjelaskan
bagaimana kenderaan ini dibentuk.
sumber :
http://harunjaya33.wordpress.com/2011/08/09/sejarah-peradaban-bangsa-lemuria-atlantis/