Sultan Nusantara Cermati Dinar Dirham
Dalam sebuah pertemuan di Keraton Kasepuhan, Cirebon, lebih dari 20 Sultan se-Nusantara kembali mengenali Dinar dan Dirham.
Pertemuan
itu berlangsung dengan sangat bersahaja, bertempat di Bangsal
Pagelaran, dalam komplek Keraton Kasepuhan, Cirebon. Seharian penuh,
Senin 19 Desember 2011 lalu, para Sultan yang datang dari berbagai
kesultanan, di Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, NTB, Maluku, sampai
Papua, bersarasehan membahas persoalan kebangsaan saat ini. Hadir dalam
pertemuan tersebut, dan memberikan berbagai masukan, Pengurus Majelis
Kebangsaan Pancasila Jiwa Nusantara.
Laksamana Slamet Soebiyakto beserta jajarannya dari Majelis Kebangsaan
memberikan penjelasan betapa sistem demokrasi telah menyeret bangsa
Indonesia ke dalam persoalan kemanusiaan secara mendasar. Demokrasi
yang didasarkan kepada persaingan bebas telah menghilangkan sifat-sifat
dasar yang baik pada manusaia, seperti kasih sayang, tolong menolong,
serta gotong royong, dan menghilangkan martabat manusia.
'Kita harus kembali kepada musyawarah. Kepemimpinan tidak seharusnya
ditetapkan melalui proses pemilihan berdasarkan suara terbanyak,' adalah
bagian dari solusi yang diberikan Majelis Kebangsaan.
Dalam salah satu sesi, Pak Zaim Saidi, yang hadir sebagai pengamat
atas undangan Sultan Sepuh XIV, menambahkan bahwa ada soal penting lain
yang harus dibahas, yaitu soal finansial. Harus dipahami bahwa sumber
kekuasaan politik ada pada uang, yang saat ini dimanipulasi dan
dikendalikan oelh segelintir orang. Solusi untuk itu, sebagaimana ia
sampaikan kepada peserta, 20 di antaranya adalah para Sultan dari
berbagai pelosok Nusantara, adalah menyatukan kembali kekuasaan dan
sumbernya menuruti hukum Ilahi, Syariat Islam. Dan itu berarti
mengembalikan peran dan wewenang para Sultan untuk menerbitkan dan
mengedarkan Dinar dan Dirham, dan menarik zakat atasnya, untuk diratakan
kepada kaum Dhuafa, beserta Fulus untuk uang recehnya .
Atas uraian yang singkat dari Pak Zaim tersebut, para Sultan menyambut
dengan gembira, dan berharap agar mendapat penjelasan yang lebih detil
nantinya dalam kesempatan lain. Kepada para Sultan Pak Zaim membagikan
sebuah risalah berjudul 'Di Ambang Runtuhnya Demokrasi: Menyongsong
Kembalinya Sultaniyya di Nusantara'. Para Sultan, tampak sangat paham
bahwa Dinar dan Dirham dan syariat Islam, bukan barang asing,
melainkan bagian dari tradisi masa lalu para tetua kita dulu.(001)
sumber : http://wakalanusantara.com/detilurl/Sultan.Nusantara.Cermati..Dinar.Dirham/1066/id
Wikipedia
Search results
Facebook Comment
Info Archive
Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Arief Natadiningrat :
"Kami berharap, negara ini tidak melupakan sejarah. Dulu sebelum kemerdekaan Bung Karno meminta dukungan keraton untuk bisa membuat NKRI terwujud, karena saat itu tak ada dana untuk mendirikan negara. Saat itu keraton-keraton menyerahkan harta yang mereka punya untuk kemerdekaan negara ini,"
http://nasional.kompas.com/read/2010/12/05/1725383/Para.Sultan.Dukung.Keistimewaan.Yogya
THE FSKN STATMENT IN SULTANATE OF BANJAR : SESUNGGUHNYA KETIKA RAJA - RAJA MEMBUAT KOMITMENT DGN BUNG KARNO DALAM MENDIRIKAN REPUBLIK INI , SEMUA KERAJAAN YG MENYERAHKAN KEDAULATAN DAN KEKAYAAN HARTA TANAHNYA , DIJANJIKAN MENJADI DAERAH ISTIMEWA. NAMUN PADA KENYATAANNYA ...HANYA
YOGYAKARTA YG DI PROSES SEBAGAI DAERAH ISTIMEWA ... AKANKAH AKAN MELEBAR SEPERTI KETIKA DI JANJIKAN ... HANYA TUHAN YG MAHA TAU. ( Sekjen - FSKN ) By: Kanjeng Pangeran Haryo Kusumodiningrat
http://www.facebook.com/photo.php?fbid=177026175660364&set=a.105902269439422.11074.100000589496907
http://nasional.kompas.com/read/2010/12/05/1725383/Para.Sultan.Dukung.Keistimewaan.Yogya
THE FSKN STATMENT IN SULTANATE OF BANJAR : SESUNGGUHNYA KETIKA RAJA - RAJA MEMBUAT KOMITMENT DGN BUNG KARNO DALAM MENDIRIKAN REPUBLIK INI , SEMUA KERAJAAN YG MENYERAHKAN KEDAULATAN DAN KEKAYAAN HARTA TANAHNYA , DIJANJIKAN MENJADI DAERAH ISTIMEWA. NAMUN PADA KENYATAANNYA ...HANYA
YOGYAKARTA YG DI PROSES SEBAGAI DAERAH ISTIMEWA ... AKANKAH AKAN MELEBAR SEPERTI KETIKA DI JANJIKAN ... HANYA TUHAN YG MAHA TAU. ( Sekjen - FSKN ) By: Kanjeng Pangeran Haryo Kusumodiningrat
http://www.facebook.com/photo.php?fbid=177026175660364&set=a.105902269439422.11074.100000589496907