Knight Templar pencuri harta Nabi Sulaiman
Knights
Templar dibentuk pada tahun 1118 oleh Sembilan jawara. Komplotan yang
sangat rahasia ini menjadi kaya raya dan berkuasa selama kurun waktu dua
abad. Kekayaan dan kekuasaan mereka terbesar setelah vatikan. Isu
paling controversial mengatakan; “mereka memiliki rahasia religious atau
teknologi pengganti kekuasaan kepausan. Karena itulah pada tahun 1307,
Paus dan Raja Perancis saati itu menghancurkan komplotan Knights
Templar. Pada masa kejayaannya, Knights Templar mempelopori para banker
modern dengan menemukan system kredit.
Kisah
Knights Templar bermula di Yerusalem pada tahun 1118, ketika Sembilan
ksatria Prancis memperoleh izin dari Raja Yerusalem, Baldwin II Le
Bourg, untuk membentuk angkatan perang. Raja Baldwin mengijinkan
Sembilan ksatria tersebut untuk menempati sayap timur istananya, tepat
di depan situs purbakala bekas kuil Raja Sulaiman as.
Organisasi
Sembilan ksatria ini dikenal dengan nama Order of the Poor Knights of
Christ and The Temple Solomon. Pemimpinnya seorang bangsawan Prancis
yang di panggil Hugh de Payens. Para ksatria ini berhubungan dekat
dengan para biksu Cistercian yang memiliki keberuntungan setingkat
dengan para Ksatria Templar. Para ksatria ini kemudian membentuk
komplotan Knights Templar dengan kedok melindungi para peziarah yang
melakukan perjalanan ke Tanah Suci. Namun kenyataannya justru
sebaliknya.
Komplotan
Knights Templar menggali reruntuhan Kuil Sulaiman yang dibangun sekitar
3000 tahun yang lalu. Kuil ini diyakini menyimpan Tabut Perjanjian,
peninggalan paling sacral bangsa Yahudi. Diriwayatkan bahwa Tabut
Perjanjian merupakan perantara bagi bangsa Yahudi untuk berkomunikasi
dengan Tuhan. Kuil ini ditengarai menyimpan ilmu pengetahuan tersembunyi
dan jauh lebih tua serta lebih kuat dari Injil. Karena itu, komplotan
Knights Templar membangun lorong bawah tanah di reruntuhan Kuil
Sulaiman. Lorong bawah tanah ini ditemukan oleh para insunyur Kerajaan
Inggris pada akhir abad 19.
Namun
tidak bisa dipastikan seberapa jauh Knights Templar menemukan situs –
situs purbakala di bawah reruntuhan kuil itu. Ada yang mengatakan mereka
kembali lagi ke Prancis karena gagal menemukan Tabut Perjanjian Yahudi
itu dan kembali ke Prancis. Namun, besar kemungkinan mereka menemukan
rahasia – rahasia yang sangat sacral (sacred geometry) dan gulungan
perkamen berisi riwayat kehidupan Yesus sebelum turunnya Injil. Gulungan
perkamen itu bertentangan dengan pandangan Kristen Ortodoks tentang
penyaliban dan hari pembalasan.