Sedangkan riwayat tentang Ashhabu Rayati Suud yang sampai pada derajat hasan adalah sebagaimana yang diriwayatkan oleh sahabat Tsauban :
“Akan berperang tiga orang di sisi perbendaharaanmu. Mereka semua adalah putera khalifah. Tetapi tak seorang pun di antara mereka yang berhasil menguasainya. Kemudian muncullah bendera-bendera hitam dari arah timur, lantas mereka membunuh kamu dengan suatu pembunuhan yang belum pernah dialami oleh kaum sebelummu.” Kemudian beliau saw menyebutkan sesuatu yang aku tidak hafal, lalu bersabda: “Maka jika kamu melihatnya, berbai’atlah walaupun dengan merangkak di alas salju, karena dia adalah khalifah Allah Al-Mahdi.[4]
“Akan terjadi perselisihan setelah wafatnya seorang pemimpin, maka keluarlah seorang lelaki dari penduduk Madinah mencari perlindungan ke Mekkah, lalu datanglah kepada lelaki ini beberapa orang dari penduduk Mekkah, lalu mereka membai’at Imam Mahdi secara paksa, maka ia dibai’at di antara Rukun dengan Maqam Ibrahim (di depan Ka’bah). Kemudian diutuslah sepasukan manusia dari penduduk Syam, maka mereka dibenamkan di sebuah daerah bernama Al-Baida yang berada di antara Mekkah dan Madinah.” (HR Abu Dawud 3737)
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud melakukan perombakan kabinet dalam pemerintahannya dan memberi lebih banyak kekuasaan kepada putra kesayangannya, Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Lewat sebuah dekrit kerajaan, Raja Salman memecat dua menteri senior di kerajaan antara lain Pangeran Moteib bin Abdullah dari jabatannya sebagai Menteri Pertahanan Nasional dan Adel al-Faqieh dari jabatannya sebagai Menteri Ekonomi dan Perencanaan.
Kedua posisi tersebut masing-masing digantikan Pangeran Khalid bin Ayyaf dam Mohammed Al Tuwaijri, sebagaimana dilansir dari laman Guardian, Minggu (5/11).
Dalam dektrit tersebut Saudi juga mengumumkan penangkapan terhadap 11 pangeran, termasuk seorang investor miliarder terkemuka, Pangeran Alwaleed bin Talal. Tak hanya itu, sebanyak empat menteri dan puluhan mantan menteri Saudi turut ditahan.
Penangkapan Alwaleed memberi kejutan tersendiri bagi pihak kerajaan maupun pusat keuangan dunia. Sebabnya, Alwaleed merupakan orang yang mengendalikan perusahaan investasi Kingdom Holding dan merupakan salah satu orang terkaya di dunia dengan saham utama di berbagai perusahaan global seperti News Corp, Citigroup, Twitter, dan lainnya.
Diduga penangkapan Alwaleed dilakukan karena dia melakukan korupsi. Sebab, penangkapan tersebut dilakukan selang beberapa jam setelah Raja Salman memutuskan untuk membentuk komite anti-korupsi baru yang lebih kuat dan diketuai oleh putranya, Pangeran Mohammed.
Al Arabiya melaporkan bahwa komite antikorupsi yang baru tersebut memiliki hak untuk menyelidiki, menangkap, memerintahkan larangan perjalanan, dan membekukan aset siapapun yang dianggap korup.
Rumornya, Alwaleed akan ditempatkan di rumah tahanan Hotel Ritz Carlton di Riyadh. Untuk menghalangi pengusaha tersebut melarikan diri, pihak berwenang juga menutup bandara untuk pesawat pribadinya sebelum melakukan penangkapan lebih banyak.
Sumber : https://www.merdeka.com/dunia/raja-arab-saudi-tangkap-11-pangeran-salah-satunya-alwaleed-bin-talal.html