http://www.primaironline.com/berita/sosial/wah-dana-pakubuwono-ix-rp1-2-triliun-buat-ke-negara/print
ah, dana Pakubuwono IX Rp1,2 juta triliun buat negara?
Jakarta - KGPH Tjokro Koesoemo atau Kh Caeirul Fathulloh sebagai Panglima Tertinggi Aset Amanah Republik Indonesia dan Penyaluran Dana Aset Amanah, Pakubowono IX, mengaku dirinya memiliki aset Rp1,267 juta triliun dalam bentuk deposito serta obligasi di Bank Comersial Switzerland dan 7 bank di Indonesia untuk disumbangkan ke pemerintah.
"Aset trilliun rupiah tersebut akan kami sumbangkan kepada pemerintah dan TNI," katanya kepada wartawan usai penyerahan aset Pakubowono IX, di Anjungan TMII Jakarta Timur, Rabu (3/3).
Namun, kata Tjokro, Presiden SBY dan Panglima TNI dan Kapolri yang semula hadir untuk menerima aset tersebut batal datang. "Jadi, aset kami belum diserahkan kepada pemerintah," katanya.
Menurutnya, aset tersebut memiliki historis legal formal yang berbentuk obligasi, deposito di Union Bank Swisland, World Bank, Standard Charter, dan HSBC.
Di sisi lain, aset dengan jumlah total sebesar Rp20,3 triliun berada di 5 bank di Indonesia antara lain Bank Mandiri, BRI, BCA, Bank Mega dan BNI.
Menurutnya, aset tersebut bisa untuk membeli 4 korvet produk Inggris yang sekarang ini dimiliki Brunei dan akan dijual dengan total harga 800 juta poundsterling.
"Ini dari aset Pakubowono IX bisa membantu beli 4 kapal korvet untuk membantu TNI AL. Tapi sayang Panglima TNI tidak hadir," ujarnya.
Sedangkan kas bank sebesar Rp22 triliun akan diserahkan untuk pemerintah. Menurutnya aset tersebut sudah lama ditemukan dari leluhur. Aset tersebut diantaranya disumbangkan pada Konferensi Asia Afrika di Bandung pada tahun 1962.
"Yang jelas saya sebagai kuasa aset tunggal yang harus diserahkan. Yang pasti aset dari kerajaan," ujarnya.
Data dan dokumen legal atas aset-aset tersebut sekarang berada di Yayasan Graha Manunggal Sentosa putra Kesepuhan Aset Amanah RI yang diketuai oleh GPH Sebenan Mooy.
(aka)
Sumber :
‘Keluarga Keraton’ hibahkan harta karun triliunan rupiah untuk rakyat indonesia
3 Maret 2010
Posted by beranda in Artikel Umum.Tags: harta karun, Yayasan Graha Manunggal Sentosa
4 comments
Warisan kekayaan Paku Buwono (PB) IX berupa uang tunai yang kabarnya mencapai triliunan rupiah akan dicairkan dan diserahkan kepada rakyat Indonesia melalui pemerintah. Pemberian hibah ini dilakukan oleh KGPH Tjokro Koesomo atau KH Chaerul Fathulloh, pria yang mengaku diberi amanah oleh Pakubuwono IX.
Tjokro menjelaskan harta karun itu saat ini masih berada di bank asing. Bentuknya batangan emas, surat-surat berharga dan berbagai obligasi lainnya. “Kami ingin mengembalikannya untuk kesejahteraan rakyat Indonesia,” terangnya saat deklarasi pemberian aset tersebut di Anjungan Provinsi Jawa Tengah, TMII, Jakarta Timur.
Tjokro yang mengaku panglima tertinggi aset amanah RI Owner of Holder Indonesia ini, menjelaskan kekayaan yang luar biasa ini didapat dari hasil penjualan rempah-rempah sejak zaman Indonesia belum merdeka. “Pemilik sahnya adalah rakyat Indonesia,” tegasnya.
Dengan harta karun ini, Tjokro mengaku akan menggunakannya untuk membeli 3 kapal korvet untuk TNI AL. Tidak hanya untuk TNI, harta karun ini juga akan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Namun untuk pengelolaannya, Tjokro menjelaskan harus melalui Yayasan Graha Manunggal Sentosa.
Dalam kesempatan tersebut Tjokro yang disebut sebagai Panglima Tertinggi Aset Amanah Republik Indonesia itu menegaskan dana aset Indonesia tersebut bukan mitos dan misteri tetapi dapat dibuktikan. Usai menunjukkan dokumen besaran dana, Tjokro menunjukkan 2 peti tempat menyimpan uang tunai dan emas yang disimpan di sekretariat Yayasan GMS tempat berlangsung acara malam itu.
Yosephin, sekretaris Inpack PBB di Jakarta, mengatakan percaya adanya dana senilai tersebut Yoppy selaku Mandata-ris Amanah maupun Ketua Umum Yayasan, Subenan Mooy menjelaskan, setelah pertanggungjawaban 3 Maret, sebagian dana tersebut akan digunakan membangun 500 unit rumah untuk masyarakat prasejahtera di Nangroe Aceh Darussalam.
Yoppy Wennas Subun Inpack PBB adalah lembaga yang menganalis dana bantuan dan mendukung seluruh link atau jaringan dalam masyarakat di setiap negara. “Saya bisa membuktikan secara otentik yuridis formal kebenaran ini.
Dalam acara deklarasi tersebut, Tjokro Yayasan Graha Manunggal Sentosa pun mengundang Presiden SBY bersama segenap jajaran menteri, pimpinan TNI, Kapolri, Pimpinan KPK, Jaksa Agung hingga perwakilan PBB. Namun para tamu VIP tersebut berhalangan hadir.
Isu adanya harta warisan ini telah lama berhembus dan sampai dengan sekarang tidak ada yang dapat membuktikannya. Apakah kali ini benar?