Perdebatan Tentang Kenaikan Pagu Utang AS Buntu
Presiden Barak Obama dan fraksi Republik masih menghadapi kebuntuan mengenai bagaimana menaikkan pagu utang negara agar mencegah kemungkinan gagal membayar utang-utangnya.
Dalam adu argumentasi yang disampaikan dalam pidato mingguan dan disiarkan melalui radio, baik Presiden Obama maupun fraksi Republik memancangkan posisi mereka masing-masing mengenai bagaimana menaikkan pagu utang Amerika yang sekarang berjumlah 14,3 trilyun dolar. Obama mengatakan untuk mengurangi utang negara perlu pemangkasan program-program pemerintah dan kenaikan pajak bagi kelompok kaya di Amerika.
“Setelah satu dasawarsa menimbun utang, kita harus berusaha lebih kuat untuk mencari jalan membayar kembali utang itu. Itu berarti kita harus mencari celah dalam setiap program dan keringanan pajak untuk memangkas yang tidak perlu dan menghemat uang,” ujar Presiden Obama.
Obama mengatakan peningkatan pendapatan negara melalui kenaikan pajak akan mencegah pemangkasan atas apa yang disebutnya program-program penting, seperti kredit bagi mahasiswa, penelitian medis, dan layanan kesehatan bagi manula.
Dalam pidato mingguan fraksi Republik Senator Dan Coats dari negara bagian Indiana mengecam usul-usul Presiden Obama dan menuduh fraksi Demokrat menyebabkan naiknya utang negara sebesar 35 persen dalam dua tahun terakhir.
Coats mengatakan “Presiden Obama dan fraksi Demokrat harus mengakui bahwa rencana-rencana mereka tidak bisa dijalankan. Sekarang adalah saatnya untuk mengakui bahwa pembengkakan birokrasi dan kenaikan pajak bukanlah jawaban bagi masalah kita. Sekarang adalah saatnya untuk bertindak tepat dan menjalankan rencana baru untuk mengatasi krisis sekarang ini.”
Coats mengatakan fraksi Republik akan mendesakkan pemungutan suara tentang anggaran yang berimbang bulan ini. Sementara itu, ia dan anggota-anggota lain fraksi Republik menghimbau Obama agar secara drastis mengurangi belanja negara dan membuat paket potongan pajak untuk membantu menyelesaikan krisis utang dan memperbaiki perekonomian.
Selagi perdebatan memanas dan Amerika bersiap-siap merayakan hari kemerdekaan tanggal 4 Juli, Obama mendesak kedua fraksi agar memusatkan perhatian pada upaya-upaya untuk menghadapi kesulitan ekonomi.
Presiden Obama mengatakan, “Demokrasi tidak selalu indah. Kita adu mulut dan tidak sepakat. Tetapi kita telah membuktikan kita bisa bersama-sama menyelesaikan masalah. Kita ingat bahwa walaupun kita tidak mungkin sepakat tentang segalanya, kita mencintai negara ini dan yakin akan masa depannya. Itulah semangat yang perlu kita manfaatkan sekarang.”
Presiden Obama berharap fraksi Demokrat dan Republik bisa segera mencapai kesepakatan. Departemen Keuangan Amerika mengatakan jika pagu hutang tidak dinaikkan sebelum tanggal 2 Agustus pemerintah tidak akan bisa membayar utang-utangnya, dan bisa dinyatakan gagal membayar hutang dan mengakibatkan gangguan parah pada perekonomian yang sudah rapuh.