Thursday, 31 May 2012

Knight Templar pencuri harta Nabi Sulaiman


Knight Templar pencuri harta Nabi Sulaiman



Knights Templar dibentuk pada tahun 1118 oleh Sembilan jawara. Komplotan yang sangat rahasia ini menjadi kaya raya dan berkuasa selama kurun waktu dua abad. Kekayaan dan kekuasaan mereka terbesar setelah vatikan. Isu paling controversial mengatakan; “mereka memiliki rahasia religious atau teknologi pengganti kekuasaan kepausan. Karena itulah pada tahun 1307, Paus dan Raja Perancis saati itu menghancurkan komplotan Knights Templar. Pada masa kejayaannya, Knights Templar mempelopori para banker modern dengan menemukan system kredit.
Kisah Knights Templar bermula di Yerusalem pada tahun 1118, ketika Sembilan ksatria Prancis memperoleh izin dari Raja Yerusalem, Baldwin II Le Bourg, untuk membentuk angkatan perang. Raja Baldwin mengijinkan Sembilan ksatria tersebut untuk menempati sayap timur istananya, tepat di depan situs purbakala bekas kuil Raja Sulaiman as.

Organisasi Sembilan ksatria ini dikenal dengan nama Order of the Poor Knights of Christ and The Temple Solomon. Pemimpinnya seorang bangsawan Prancis yang di panggil Hugh de Payens. Para ksatria ini berhubungan dekat dengan para biksu Cistercian yang memiliki keberuntungan setingkat dengan para Ksatria Templar. Para ksatria ini kemudian membentuk komplotan Knights Templar dengan kedok melindungi para peziarah yang melakukan perjalanan ke Tanah Suci. Namun kenyataannya justru sebaliknya.


Komplotan Knights Templar menggali reruntuhan Kuil Sulaiman yang dibangun sekitar 3000 tahun yang lalu. Kuil ini diyakini menyimpan Tabut Perjanjian, peninggalan paling sacral bangsa Yahudi. Diriwayatkan bahwa Tabut Perjanjian merupakan perantara bagi bangsa Yahudi untuk berkomunikasi dengan Tuhan. Kuil ini ditengarai menyimpan ilmu pengetahuan tersembunyi dan jauh lebih tua serta lebih kuat dari Injil. Karena itu, komplotan Knights Templar membangun lorong bawah tanah di reruntuhan Kuil Sulaiman. Lorong bawah tanah ini ditemukan oleh para insunyur Kerajaan Inggris pada akhir abad 19.

Namun tidak bisa dipastikan seberapa jauh Knights Templar menemukan situs – situs purbakala di bawah reruntuhan kuil itu. Ada yang mengatakan mereka kembali lagi ke Prancis karena gagal menemukan Tabut Perjanjian Yahudi itu dan kembali ke Prancis. Namun, besar kemungkinan mereka menemukan rahasia – rahasia yang sangat sacral (sacred geometry) dan gulungan perkamen berisi riwayat kehidupan Yesus sebelum turunnya Injil. Gulungan perkamen itu bertentangan dengan pandangan Kristen Ortodoks tentang penyaliban dan hari pembalasan.

kuil nabi sulaiman

Komplotan Knights Templar menggali reruntuhan Kuil Sulaiman yang dibangun sekitar 3000 tahun yang lalu. Kuil ini diyakini menyimpan Tabut Perjanjian, peninggalan paling sacral bangsa Yahudi. Diriwayatkan bahwa Tabut Perjanjian merupakan perantara bagi bangsa Yahudi untuk berkomunikasi dengan Tuhan. Kuil ini ditengarai menyimpan ilmu pengetahuan tersembunyi dan jauh lebih tua serta lebih kuat dari Injil. Karena itu, komplotan Knights Templar membangun lorong bawah tanah di reruntuhan Kuil Sulaiman. Lorong bawah tanah ini ditemukan oleh para insunyur Kerajaan Inggris pada akhir abad 19.
Namun tidak bisa dipastikan seberapa jauh Knights Templar menemukan situs – situs purbakala di bawah reruntuhan kuil itu. Ada yang mengatakan mereka kembali lagi ke Prancis karena gagal menemukan Tabut Perjanjian Yahudi itu dan kembali ke Prancis. Namun, besar kemungkinan mereka menemukan rahasia – rahasia yang sangat sacral (sacred geometry) dan gulungan perkamen berisi riwayat kehidupan Yesus sebelum turunnya Injil. Gulungan perkamen itu bertentangan dengan pandangan Kristen Ortodoks tentang penyaliban dan hari pembalasan.
Tahun 1128 di Dewan Troyes, Knights Templar diakui Vatikan sebagai organisasi religious dan militer resmi. Dalam waktu setahun Knights Templar mampu menguasai Eropa. Tahun 1131, Raja Aragon memberi sepertiga tanahnya kepada komplotan Knights Templar. Tahun 1139, Paus Innocent II mengkaruniai Knights Templar hak kepausan untuk menjawab masalah umat dan bebas dari pembayaran pajak, bahkan mereka justru meraup pajak untuk gereja dan kerajaan. Komplotan Knights Templar juga diizinkan mendirikan gereja sendiri. Inilah yang menyebabkan kelompok Knights Templar menjadi kekuatan pengendali sejumlah gereja besar Eropa pada abad pertengahan, terutama katedral Charters di Paris.
Dengan menyebarkan pengaruh dan kekayaannya, Knights Templar menjadi bankir pertama Eropa. Mereka membebankan bunga pinjaman hingga 60 persen. Mereka menemukan system kredit bagi peziarah atau pedagang agar bisa menyimpan uang atau barangnya kepada Knights Templar dengan tanda bukti nota promes. Dengan nota promes ini, si penyimpan bisa mencairkan uang atau barangnya jika telah sampai masanya. Cek yang baru digagas untuk para musafir ini menjadi pengaman efektif agar terhindar dari bea cukai, kolektor sedekah gereja dan perampok. 
engetahuan Knights Templar tentang sacred geometry menjadikan Katedral Charters sangat superior dalam hal desain dan teknologi pada saat itu, seperti arsitektur atap berbentuk kubah melengkung tinggi yang dibangun untuk pertama kalinya. Bahkan para ahli kimia modern tak bisa membuat tiruan kaca berwarna kaya Knights Templar.
Prestasi Knights Templar sangat gemilang dan menonjol kala itu. Sayangnya, kegetolan dan kerahasiaan Knights Templar membuat para propagandis memfitnah Knights Templar. Mereka disebutkan menyembunyikan rahasia gelap. Berita ini dihembuskan oleh Raja Prancis, Philip IV, pada tahun 1305. Raja Philip IV meyakinkan Paus Klementino V bahwa ksatria Templar sebenarnya adalah ancaman bagi kelangsungan system kepausan. Selain itu, tersebar desas desus bahwa ksatria Templar bermaksud mengembalikan keturunan Merovingian ke tampuk kekuasaan Prancis. Keturunan Merovingian meng klaim sebagai keturunan Yesus sekaligus bukti hidup bahwa Yesus tidak mati di tiang salib.
Maka pada hari Jum’at, 13 Oktober 1307, pemerintah Prancis mulai menangkap, menginterogasi, menyiksa dan membakar para Knights Templar dengan tuduhan sebagai para pelaku bid’ah dan penghina Tuhan. Puncaknya, Guru Besar Knights Templar, Jacques de Molay, dibakar hidup – hidup di Paris, tahun 1314. Kematian Jacques de Molay menandai tamatnya riwayat sebuah komunitas rahasia yang gemilang ini.
Namun, masih banyak tersisa pertanyaan yang harus dijawab berkenaan dengan Knights Templar. Sekalipun Knights Templar telah bubar, kekayaannya yang berlimpah ruah dan terbesar pada masanya tetap tak bisa dihitung. Tak heran jika muncul spekulasi bahwa harta karun yang ditemukan oleh Francois Berenger Sauniere di bawah atap Gereja Santa Maria Magdalena di Rennes-le-Chateu adalah harta karun Knights Templar.
Tapi kenyataannya, hanya sebagian kecil anggota Knights Templar yang terbunuh. Banyak anggota Knights Templar yang selamat dan tetap hidup hingga saat ini. Sebagian dari mereka berhasil melarikan diri dan sebagian lagi diampuni oleh Paus masa itu. Para anggota Knights Templar yang selamat ini melakukan gerakan – gerakan bawah tanah secara sembunyi-sembunyi dan terus berlanjut hingga saat ini.
 

Tuesday, 22 May 2012

Indonesia Di Jajah Selama 3.5 Abad Karena Sebuah Buku



Tahukah Anda bahwa karena sebuah bukulah maka bangsa Belanda bisa sampai di Nusantara dan melakukan penjajahan atas bumi yang kaya raya ini selama berabad-abad? Buku tersebut berjudul Itinerario naer Oost ofte Portugaels Indien , yang ditulis Jan Huygen van Linshoten di tahun 1595.

Inilah kisahnya:
Jauh sebelum Eropa terbuka matanya mencari dunia baru, warga pribumi Nusantara hidup dalam kedamaian. Situasi ini berubah drastis saat orang-orang Eropa mulai berdatangan dengan dalih berdagang, namun membawa pasukan tempur lengkap dengan senjatanya. Hal yang ironis, tokoh yang menggerakkan roda sejarah dunia masuk ke dalam kubangan darah adalah dua orang Paus yang berbeda. Pertama, Paus Urbanus II, yang mengobarkan perang salib untuk merebut Yerusalem dalam Konsili Clermont tahun 1096. Dan yang kedua, Paus Alexander VI.

Perang Salib tanpa disadari telah membuka mata orang Eropa tentang peradaban yang jauh lebih unggul ketimbang mereka. Eropa mengalami pencerahan akibat bersinggungan dengan orang-orang Islam dalam Perang Salib ini. Merupakan fakta jika jauh sebelum Eropa berani melayari samudera, bangsa Arab telah dikenal dunia sebagai bangsa pedagang pemberani yang terbiasa melayari samudera luas hingga ke Nusantara. Bahkan kapur barus yang merupakan salah satu zat utama dalam ritual pembalseman para Fir’aun di Mesir pada abad sebelum Masehi, didatangkan dari satu kampung kecil bernama Barus yang berada di pesisir barat Sumatera tengah.

Dari pertemuan peradaban inilah bangsa Eropa mengetahui jika ada satu wilayah di selatan bola dunia yang sangat kaya dengan sumber daya alamnya, yang tidak terdapat di belahan dunia manapun. Negeri itu penuh dengan karet, lada, dan rempah-rempah lainnya, selain itu Eropa juga mencium adanya emas dan batu permata yang tersimpan di perutnya. Tanah tersebut iklimnya sangat bersahabat, dan alamnya sangat indah. Wilayah inilah yang sekarang kita kenal dengan nama Nusantara. Mendengar semua kekayaan ini Eropa sangat bernafsu untuk mencari semua hal yang selama ini belum pernah didapatkannya.

Paus Alexander VI pada tahun 1494 memberikan mandat resmi gereja kepada Kerajaan Katolik Portugis dan Spanyol melalui Perjanjian Tordesillas. Dengan adanya perjanjian ini, Paus Alexander dengan seenaknya membelah dunia di luar daratan Eropa menjadi dua kapling untuk dianeksasi. Garis demarkasi dalam perjanjian Tordesilas itu mengikuti lingkaran garis lintang dari Tanjung Pulau Verde, melampaui kedua kutub bumi. Ini memberikan Dunia Baru—kini disebut Benua Amerika—kepada Spanyol. Afrika serta India diserahkan kepada Portugis. Paus menggeser garis demarkasinya ke arah timur sejauh 1.170 kilometer dari Tanjung Pulau Verde. Brazil pun jatuh ke tangan Portugis. Jalur perampokan bangsa Eropa ke arah timur jauh menuju kepulauan Nusantara pun terbagi dua. Spanyol berlayar ke Barat dan Portugis ke Timur, keduanya akhirnya bertemu di Maluku, di Laut Banda.

Sebelumnya, jika dua kekuatan yang tengah berlomba memperbanyak harta rampokan berjumpa tepat di satu titik maka mereka akan berkelahi, namun saat bertemu di Maluku, Portugis dan Sanyol mencoba untuk menahan diri. Pada 5 September 1494, Spanyol dan Portugal membuat perjanjian Saragossa yang menetapkan garis anti-meridian atau garis sambungan pada setengah lingkaran yang melanjutkan garis 1.170 kilometer dari Tanjung Verde. Garis itu berada di timur dari kepulauan Maluku, di sekitar Guam.
Sejak itulah, Portugis dan Spanyol berhasil membawa banyak rempah-rempah dari pelayarannya. Seluruh Eropa mendengar hal tersebut dan mulai berlomba-lomba untuk juga mengirimkan armadanya ke wilayah yang baru di selatan. Ketika Eropa mengirim ekspedisi laut untuk menemukan dunia baru, pengertian antara perdagangan, peperangan, dan penyebaran agama Kristen nyaris tidak ada bedanya. Misi imperialisme Eropa ini sampai sekarang kita kenal dengan sebutan “Tiga G”: Gold, Glory, dan Gospel. Seluruh penguasa, raja-raja, para pedagang, yang ada di Eropa membahas tentang negeri selatan yang sangat kaya raya ini. Mereka berlomba-lomba mencapai Nusantara dari berbagai jalur. Sayang, saat itu belum ada sebuah peta perjalanan laut yang secara utuh dan detil memuat jalur perjalanan dari Eropa ke wilayah tersebut yang disebut Eropa sebagai Hindia Timur. Peta bangsa-bangsa Eropa baru mencapai daratan India, sedangkan daerah di sebelah timurnya masih gelap.

Dibandingkan Spanyol, Portugis lebih unggul dalam banyak hal. Pelaut-pelaut Portugis yang merupakan tokoh-tokoh pelarian Templar (dan mendirikan Knight of Christ), dengan ketat berupaya merahasiakan peta-peta terbaru mereka yang berisi jalur-jalur laut menuju Asia Tenggara. Peta-peta tersebut saat itu merupakan benda yang paling diburu oleh banyak raja dan saudagar Eropa. Namun ibarat pepatah, “Sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya jatuh juga”, maka demikian pula dengan peta rahasia yang dipegang pelaut-pelaut Portugis. Sejumlah orang Belanda yang telah bekerja lama pada pelaut-pelaut Portugis mengetahui hal ini. Salah satu dari mereka bernama Jan Huygen van Linschoten. Pada tahun 1595 dia menerbitkan buku berjudul Itinerario naer Oost ofte Portugaels Indien, Pedoman Perjalanan ke Timur atau Hindia Portugis, yang memuat berbagai peta dan deksripsi amat rinci mengenai jalur pelayaran yang dilakukan Portugis ke Hindia Timur, lengkap dengan segala permasalahannya.

Buku itu laku keras di Eropa, namun tentu saja hal ini tidak disukai Portugis. Bangsa ini menyimpan dendam pada orang-orang Belanda. Berkat van Linschoten inilah, Belanda akhirnya mengetahui banyak persoalan yang dihadapi Portugis di wilayah baru tersebut dan juga rahasia-rahasia kapal serta jalur pelayarannya. Para pengusaha dan penguasa Belanda membangun dan menyempurnakan armada kapal-kapal lautnya dengan segera, agar mereka juga bisa menjarah dunia selatan yang kaya raya, dan tidak kalah dengan kerajaan-kerajaan Eropa lainnya.

Pada tahun 1595 Belanda mengirim satu ekspedisi pertama menuju Nusantara yang disebutnya Hindia Timur. Ekspedisi ini terdiri dari empat buah kapal dengan 249 awak dipimpin Cornelis de Houtman, seorang Belanda yang telah lama bekerja pada Portugis di Lisbon. Lebih kurang satu tahun kemudian, Juni 1596, de Houtman mendarat di pelabuhan Banten yang merupakan pelabuhan utama perdagangan lada di Jawa, lalu menyusur pantai utaranya, singgah di Sedayu, Madura, dan lainnya. Kepemimpinan de Houtman sangat buruk. Dia berlaku sombong dan besikap semaunya pada orang-orang pribumi dan juga terhadap sesama pedagang Eropa. Sejumlah konflik menyebabkan dia harus kehilangan satu perahu dan banyak awaknya, sehingga ketika mendarat di Belanda pada tahun 1597, dia hanya menyisakan tiga kapal dan 89 awak. Walau demikian, tiga kapal tersebut penuh berisi rempah-rempah dan benda berharga lainnya.

Orang-orang Belanda berpikiran, jika seorang de Houtman yang tidak cakap memimpin saja bisa mendapat sebanyak itu, apalagi jika dipimpin oleh orang dan armada yang jauh lebih unggul. Kedatangan kembali tim de Houtman menimbulkan semangat yang menyala-nyala di banyak pedagang Belanda untuk mengikut jejaknya. Jejak Houtman diikuti oleh puluhan bahkan ratusan saudagar Belanda yang mengirimkan armada mereka ke Hindia Timur. Dalam tempo beberapa tahun saja, Belanda telah menjajah Hindia Timur dan hal itu berlangsung lama hingga baru merdeka pada tahun 1945.
 
sumber : http://nyang-unik.blogspot.com/2011/03/indonesia-di-jajah-selama-35-abad.html

Monday, 14 May 2012

Apakah Nabi Isa Telah Wafat?


Apakah Nabi Isa Telah Wafat?


Allah telah menjelaskan dalam Alquran bahwa orang Yahudi tidak membunuh Nabi Isa shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau tidak disalilb. Namun orang lain, yang Allah serupakan dengan Nabi Isa, itulah yang disalib. Meskipun demikian, Yahudi tetap mengklaim bahwa Nabi Isa telah disalib, dan anehnya, orang nasrani membenarkannya tanpa ada rasa permusuhan terhadap mereka.
Allah jelaskan dalam Alquran:


وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللَّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِنْهُ مَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًا

Di antara penyebab Yahudi kafir adalah klaim mereka bahwa kami telah membunuh Nabi Isa bin Maryam, sang utusan Allah. Padahal mereka tidaklah membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.” (QS. An-Nisa: 157)

Aqidah kaum muslimin, bahwa Nabi Isa ‘alaihis salam masih hidup dan belum mati. Beliau dianggat oleh Allah jasad dan ruhnya. Sebagaimana yang Allah tegaskan dalam firman-Nya:

بَلْ رَفَعَهُ اللَّهُ إِلَيْهِ وَكَانَ اللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا

Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. An-Nisa: 158)

Dua ayat di atas dengan tegas menjelaskan bahwa Nabi Isa tidak dibunuh, tidak disalib, tapi Allah selamatkan jasad dan ruhnya, dengan Allah angkat ke langit. Kemudian di akhir zaman, nabi Isa akan Allah turunkan untuk membunuh Dajjal. Kehadiran beliau bukan membawa syariat baru, tapi mengikuti syariat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Barulah setelah itu, beliau wafat dan dimakamkan di bumi. Sebagaimana ditegaskan dalam hadis: dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أنَا أَوْلَى النَّاسِ بِعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ لأَنَّهُ لَمْ يَكُنْ بَيْنِي وَبَيْنَهُ نَبِيٌّ . . . فَيَمْكُثُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَمْكُثَ ، ثُمَّ يُتَوَفَّى فَيُصَلِّيَ عَلَيْهِ الْمُسْلِمُونَ وَيَدْفِنُونَهُ

Saya orang yang paling berhak untuk memuliakan Isa bin Maryam, karena tidak ada nabi antara zamanku dengan zaman beliau…(kemudian beliau menjelaskan turunnya Nabi Isa, dan melanjutkan sabdanya), Nabi Isa tinggal di bumi dalam kurun waktu sesuai yang dikehendaki Allah, kemudian beliau wafat dan dishalati oleh kaum muslimin, lalu mereka memakamkan beliau.” (HR. Ahmad 9349 dan dishahihkan Al-Albani)

Pernyataan Kata Sepakat Ulama bahwa Nabi Isa Masih Hidup

Ibnu Athiyah (w. 542 H) beliau mengatakan dalam tafsirnya Al-Muharrar Al-Wajiz


أجمعت الأمة على ما تضمنه الحديث المتواتر من أن عيسى في السماء حي، وأنه سينزل في آخر الزمان فيقتل الخنزير ويكسر الصليب ويقتل الدجال ويفيض العدل وتظهر به الملة – ملة محمد صلى الله عليه وسلم – ويحج البيت …

Umat Islam sepakat untuk mengimani kandungan hadis yang mutawatir bahwa Nabi Isa hidup di langit. Beliau akan turun di akhir zaman, membunuh babi, mematahkan salib, membunuh Dajjal, menegakkan keadilan, agama Nabi Muhammad menjadi menang bersama beliau, Nabi Isa juga berhaji…” (Al-Muharrar Al-Wajiz, 3:143)
Allahu a’lam

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi Syariah)
Artikel www.KonsultasiSyariah.com

Sumber : http://www.konsultasisyariah.com/wafatnya-nabi-isa/#axzz1upFMH19z

Thursday, 10 May 2012

Misteri Segitiga Bogor dan Sukhoi SJJ 100

Sukhoi dan Misteri Segitiga Bogor



13365655211382836897
Pesawat Sukhoi (Sumber photo official website Sukhoi Sukhoi.com)

Di wilayah sekitar Halimun Bogor dan sekitarnya ada benteng-benteng milik Prabu Siliwangi yang tak kelihatan, pusat kerajaan ada di Gunung Salak, sebenarnya ini sudah menjadi rahasia umum. Catatan sejarah soal Kerajaan Siliwangi pasca kehancurannya setelah diserang Kesultanan Banten pada tahun 1620-an, adalah catatatan pertama kali dari Scipio yang melakukan ekspedisi sekitar tahun 1687 mencatat ada ratusan macan gembong atau harimau bertempat tinggal di sebuah bangunan dekat Kebun Raya Bogor sekarang, selain itu ditemukan rawa yang berisi badak di sekitar Sawangan, dinamakan Rawa Badak dimana di ujung Rawa Badak ditemukan juga situs parit dan bekas tembok keraton yang dijadikan sarang macan, sekarang sarang macan ini dikenal pertigaan beringin di Sawangan. Selain catatan-catatan arkeologi, ada catatan mistis tentang segitiga Bogor.

Ada kecenderungan suatu pola dimana pesawat jatuh di tempat yang sama, di tahun 1966 helikopter yang ditumpangi Laksamana RE Martadinata jatuh, sampai sekarang penyebabnya tidak ketahuan. Lalu banyak pesawat jatuh di sekitar lokasi yang sama sekitar gunung salak dan gunung halimun.
Ada tiga gunung yang dianggap angker di masa Mataram Sultan Agung, pertama Gunung Merapi, Kedua Gunung Slamet dan Ketiga Gunung Halimun, diantara ketiganya Gunung Halimun-lah yang dianggap paling angker karena memiliki misteri luar biasa. Sampai saat ini banyak peristiwa jatuhnya pesawat di sekitar segitiga Gunung Halimun-Gunung Salak-Gunung Gede.

Daya energi ketiga gunung itu ada di Istana Cipanas, sekitar gedung yang dibangun Bung Karno namanya Gedung Bentol, tempat dimana Bung Karno selalu bermeditasi sejak dia menempati Istana Merdeka di tahun 1949. Di belakang Gedung Bentol ada sumber air panas, yang merupakan energi dari Siliwangi.

Dilamarnya Puteri Dyah Pitaloka yang kecantikannya serupa bidadari dan mewariskan kecantikan yang bisa dilihat pada gadis-gadis Bandung, Cianjur dan Sumedang sekarang ini adalah rahasia ‘Wahyu Nusantara’ yang dimiliki kerajaan Pajajaran, dimana Gadjah Mada ingin memilikinya “Siapa yang menguasai Wahyu Nusantara dia akan menguasai Indonesia’, penguasaan wahyu nusantara ini menimbulkan konflik antara Hayam Wuruk yang berpendapat bahwa wahyu itu bisa diambil dengan cara Ken Arok yaitu menikahi puteri sang Raja, di satu sisi wahyu bisa diambil dengan cara menaklukkan Pajajaran dan membangun kerajaan Majapahit Barat di Pakuan.

Tanpa disengaja menurut kepercayaan banyak orang Bung Karno mengawini puteri Bandung yaitu : Inggit Garnasih yang ditengarai masih keturunan Raja Siliwangi dimana wahyu Nusantara bersemayam di tubuh Inggit Garnasih, dan Bung Karno keturunan langsung Brawijaya V mengobarkan semangat Nusantara bermula di Bandung pada rapat politik Radicale Concentratie di Bandung tahun 1922. Bandung adalah kota terakhir dimana Prabu Linggabuana menyucikan diri di danau Bandung sebelum berangkat ke Majapahit dan kelak beristirahat di Pesanggrahan Bubat dimana kemudian datang Gadjah Mada dan terjadilah insiden pembunuhan dan pembantaian besar-besaran rombongan Pajajaran.

Sisa-sisa dari Laskar Perang Bubat melarikan diri ke Gunung Salak, sementara sisa-sisa dari punggawa 
Siliwangi yang diserang Banten lari ke Gunung Halimun. Tempat dimana seringnya pesawat menghilang, ini mirip dengan segitiga Bermuda dan segitiga formosa.

Gunung Halimun dan Gunung salak ini mirip Gunung Lawu yang disucikan Majapahit, tak boleh ada yang melintasi diatasnya, burungpun bisa mati bila melewati satu titik tanah yang sakral.
Apakah kejatuhan Pesawat Sukhoi ini sama dengan medan magnetis di Segitiga Gunung Halimun-Salak-Gede? seperti medan magnetis yang ada di segitiga bermuda dan segitiga formosa? Wallahu’alam…….

Anton DH Nugrahanto. 

sumber : http://sejarah.kompasiana.com/2012/05/09/sukhoi-dan-misteri-segitiga-bogor/

" Demokrasi Versus Nomokrasi "


" Demokrasi Versus Nomokrasi " Mana sieh yang lebih cocok untuk kita ?

by Putra Sang Fajar on Tuesday, April 24, 2012 at 12:37am ·

Depok, 07 Maret 2011. Demokrasi Versus Nomokrasi


































Zaim Saidi - Di W IN :
Sebuah penjelasan yang jarang diperoleh tentang tata pemerintahan Islam versus humanis-atheis.

Demokrasi :[ Apakah factanya demokrasi di NKRI Cocok dan semanis inikah ?].[ Wiki.Ped].
adalah suatu bentuk pemerintahan politik yang kekuasaan pemerintahannya berasal dari rakyat, baik secara langsung (demokrasi langsung) atau melalui perwakilan (demokrasi perwakilan).[1] Istilah ini berasal dari bahasa Yunani δημοκρατία – (dēmokratía) "kekuasaan rakyat",[2] yang dibentuk dari kata δῆμος (dêmos) "rakyat" dan κράτος (Kratos) "kekuasaan", merujuk pada sistem politik yang muncul pada pertengahan abad ke-5 dan ke-4 SM di negara kota Yunani Kuno, khususnya Athena, menyusul revolusi rakyat pada tahun 508 SM.[3] Istilah demokrasi diperkenalkan pertama kali oleh Aristoteles sebagai suatu bentuk pemerintahan, yaitu pemerintahan yang menggariskan bahwa kekuasaan berada di tangan orang banyak (rakyat).[4] Abraham Lincoln dalam pidato Gettysburgnyamendefinisikan demokrasi sebagai "pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat".[5] Hal ini berarti kekuasaan tertinggi dalam sistem demokrasi ada di tangan rakyat dan rakyat mempunyai hak, kesempatan dan suara yang sama di dalam mengatur kebijakan pemerintahan.[6] Melalui demokrasi, keputusan yang diambil berdasarkan suara terbanyak.[7]
Demokrasi terbentuk menjadi suatu sistem pemerintahan sebagai respon kepada masyarakat umum di Athena yang ingin menyuarakan pendapat mereka.[5] Dengan adanya sistem demokrasi, kekuasaan absolut satu pihak melalui tirani, kediktatoran dan pemerintahan otoriter lainnya dapat dihindari.[5] Demokrasi memberikan kebebasan berpendapat bagi rakyat, namun pada masa awal terbentuknya belum semua orang dapat mengemukakan pendapat mereka melainkan hanya laki-laki saja.[8] Sementara itu, wanita, budak, orang asing dan penduduk yang orang tuanya bukan orang Athena tidak memiliki hak untuk itu.[9] [8]
Di Indonesia, pergerakan nasional juga mencita-citakan pembentukan negara demokrasi yang berwatak anti-feodalisme dan anti-imperialisme, dengan tujuan membentuk masyarakat sosialis.[10] Bagi Gus Dur, landasan demokrasi adalah keadilan, dalam arti terbukanya peluang kepada semua orang, dan berarti juga otonomi atau kemandirian dari orang yang bersangkutan untuk mengatur hidupnya, sesuai dengan apa yang dia inginkan.[11] Masalah keadilan menjadi penting, dalam arti setiap orang mempunyai hak untuk menentukan sendiri jalan hidupnya, tetapi hak tersebut harus dihormati dan diberikan peluang serta pertolongan untuk mencapai hal tersebut.[11]

Sejarah demokrasi
Sebelum istilah demokrasi ditemukan oleh penduduk Yunani, bentuk sederhana dari demokrasi telah ditemukan sejak 4000 SM di Mesopotamia.[9] Ketika itu, bangsa Sumeria memiliki beberapa negara kota yang independen.[9] Di setiap negara kota tersebut para rakyat seringkali berkumpul untuk mendiskusikan suatu permasalahan dan keputusan pun diambil berdasarkan konsensus atau mufakat.[9]
Barulah pada 508 SM, penduduk Athena di Yunani membentuk sistem pemerintahan yang merupakan cikal bakal dari demokrasi modern.[9] Yunani kala itu terdiri dari 1,500 negara kota (poleis) yang kecil dan independen.[12] [3] Negara kota tersebut memiliki sistem pemerintahan yang berbeda-beda, ada yang oligarki, monarki, tirani dan juga demokrasi.[3] Diantaranya terdapat Athena, negara kota yang mencoba sebuah model pemerintahan yang baru masa itu yaitu demokrasi langsung.[13] Penggagas dari demokrasi tersebut pertama kali adalah Solon, seorang penyair dan negarawan.[3] Paket pembaruan konstitusi yang ditulisnya pada 594 SM menjadi dasar bagi demokrasi di Athena namun Solon tidak berhasil membuat perubahan.[3] Demokrasi baru dapat tercapai seratus tahun kemudian oleh Kleisthenes, seorang bangsawanAthena.[3] Dalam demokrasi tersebut, tidak ada perwakilan dalam pemerintahan sebaliknya setiap orang mewakili dirinya sendiri dengan mengeluarkan pendapat dan memilih kebijakan.[14] Namun dari sekitar 150,000 penduduk Athena, hanya seperlimanya yang dapat menjadi rakyat dan menyuarakan pendapat mereka.[8]
Demokrasi ini kemudian dicontoh oleh bangsa Romawi pada 510 SM hingga 27 SM.[9] Sistem demokrasi yang dipakai adalah demokrasi perwakilan dimana terdapat beberapa perwakilan dari bangsawan di Senatdan perwakilan dari rakyat biasa di Majelis.[14]

Bentuk-bentuk demokrasi.
Secara umum terdapat dua bentuk demokrasi yaitu demokrasi langsung dan demokrasi perwakilan.[5]

Demokrasi langsung.
Demokrasi langsung merupakan suatu bentuk demokrasi dimana setiap rakyat memberikan suara atau pendapat dalam menentukan suatu keputusan.[5] Dalam sistem ini, setiap rakyat mewakili dirinya sendiri dalam memilih suatu kebijakan sehingga mereka memiliki pengaruh langsung terhadap keadaan politik yang terjadi.[5] Sistem demokrasi langsung digunakan pada masa awal terbentuknya demokrasi di Athena dimana ketika terdapat suatu permasalahan yang harus diselesaikan, seluruh rakyat berkumpul untuk membahasnya.[5] Di era modern sistem ini menjadi tidak praktis karena umumnya populasi suatu negara cukup besar dan mengumpulkan seluruh rakyat dalam satu forum merupakan hal yang sulit.[5] Selain itu, sistem ini menuntut partisipasi yang tinggi dari rakyat sedangkan rakyat modern cenderung tidak memiliki waktu untuk mempelajari semua permasalahan politik negara.[5]

Demokrasi perwakilan.
Dalam demokrasi perwakilan, seluruh rakyat memilih perwakilan melalui pemilihan umum untuk menyampaikan pendapat dan mengambil keputusan bagi mereka.[5]

Prinsip-prinsip demokrasi.
Rakyat dapat secara bebas menyampaikanaspirasinya dalam kebijakan politik dan sosial.
Prinsip demokrasi dan prasyarat dari berdirinya negara demokrasi telah terakomodasi dalam konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia.[15] Prinsip-prinsip demokrasi, dapat ditinjau dari pendapat Almadudi yang kemudian dikenal dengan "soko guru demokrasi".[16] Menurutnya, prinsip-prinsip demokrasi adalah:[16]
  1. Kedaulatan rakyat;
  2. Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah;
  3. Kekuasaan mayoritas;
  4. Hak-hak minoritas;
  5. Jaminan hak asasi manusia;
  6. Pemilihan yang bebas dan jujur;
  7. Persamaan di depan hukum;
  8. Proses hukum yang wajar;
  9. Pembatasan pemerintah secara konstitusional;
  10. Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik;
  11. Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerja sama, dan mufakat. .Asas pokok demokrasi.Gagasan pokok atau gagasan dasar suatu pemerintahan demokrasi adalah pengakuan hakikat manusia, yaitu pada dasarnya manusia mempunyai kemampuan yang sama dalam hubungan sosial.[17] Berdasarkan gagasan dasar tersebut terdapat dua asas pokok demokrasi, yaitu:[17]
  1. Pengakuan partisipasi rakyat dalam pemerintahan, misalnya pemilihan wakil-wakil rakyat untuk lembaga perwakilan rakyat secara langsung, umum, bebas, dan rahasia serta jujur dan adil; dan
  2. Pengakuan hakikat dan martabat manusia, misalnya adanya tindakan pemerintah untuk melindungi hak-hak asasi manusia demi kepentingan bersama.
Ciri-ciri pemerintahan demokratis
Pemilihan umum secara langsung mencerminkan sebuah demokrasi yang baik
Dalam perkembangannya, demokrasi menjadi suatu tatanan yang diterima dan dipakai oleh hampir seluruh negara di dunia.[4] Ciri-ciri suatu pemerintahan demokrasi adalah sebagai berikut:[4]
  1. Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan politik, baik langsung maupun tidak langsung (perwakilan).
  2. Adanya pengakuan, penghargaan, dan perlindungan terhadap hak-hak asasi rakyat (warga negara).
  3. Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang.
  4. Adanya lembaga peradilan dan kekuasaan kehakiman yang independen sebagai alat penegakan hukum
  5. Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara.
  6. Adanya pers (media massa) yang bebas untuk menyampaikan informasi dan mengontrol perilaku dan kebijakan pemerintah.
  7. Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan rakyat.
  8. Adanya pemilihan umum yang bebas, jujur, adil untuk menentukan (memilih) pemimpin negara dan pemerintahan serta anggota lembaga perwakilan rakyat.
  9. Adanya pengakuan terhadap perbedaan keragamaan (suku, agama, golongan, dan sebagainya).
Pengorganisasian masyarakat Islam dilaksanakan dalam suatu tatanan masyarakat kesejahteraan yang dijalankan oleh suatu Daulah, mengikuti ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam syariah. Menurut Shaykh Dr. Abdalqadir as-Sufi (2002) dalam Sultaniyya kata Daulah (Arab: Dawla) memiliki akar kata dal-alif-lam dan memiliki arti 'merubah setiap saat, mengambil giliran, menggantikan dan memutar'. Kata ini juga bermakna 'memenangkan dan mengungguli'; juga memiliki arti 'menukar, dan meneruskan'. Dari sini dijelaskan pengertiannya yang lebih luas bahwa tatanan politik Islam harus didasarkan kepada pergerakan dan pemerataan kekayaan. Tiga kekuatan yang melekat di dalamnya yang akan menggerakkan kekayaan ini adalah: pasar dan perdagangan, zakat, dan sebagai instrumen pemerataan terakhir, melalui jalan pembagian harta pampasan perang (ghanam).

Nomokrasi :
Tatanan politik Islam in dapat dikenali sebagai Nomokrasi: bermakna 'hukum yang berkuasa' (rule of law). Berbeda dari demokrasi yang mengenal tiga pilar sebagaimana disebut di atas nomokrasi hanya mengenal dua pilar: eksekutif dan yudikatif. Dalam tata pemerintahan Islam tidak dikenal lembaga legislatif. Dengan kata lain, berbeda dari negara demokrasi yang mengatur kehidupan berdasarkan ketetapan-ketetapan yang dibuat oleh manusia (legislatif), dan karena itu kekuasaan (sovereignty) ada di tangan beberapa orang (yang disebut sebagai Parlemen itu), nomokrasi Islam mengatur kehidupan berdasarkan hukum sebagaimana yang telah ditetapkan dalam syariah.
Konsekuensi pertama dari tata pemerintahan yang berbeda ini adalah ada atau tidaknya 'kelas politisi'. Dalam demokrasi, dengan sendirinya, diciptakan kelas politisi, yang mengklaim diri mereka mewakili warga negara lainnya, tetapi dalam kenyataannya hanya bertindak untuk menjaga kepentingan tertentu yang diabdinya. Paling jauh mereka mewakili kepentingan pribadi mereka. Dalam nomokrasi Islam tidak dimungkinkan terciptanya 'kelas politisi', apalagi 'kelas kapitalis', karena dua alasan. Pertama, Islam tidak mengenal konsep perwakilan politik sebagaimana telah disebutkan di atas. Kedua karena riba dilarang dalam Islam, mekanisme utama terbangunnya kapitalisme tidak dimungkinkan.
Untuk mempertegasnya, sekali lagi, tata pemerintahan Islam tidak dijalankan atas dasar kekuasaan pada manusia (konstitusi, Parlemen) melainkan atas dasar ketentuan hukum (rule of law, syariah). Hukum buatan manusia bukanlah hukum yang sebenarnya yang bertujuan menciptakan keadilan, melainkan cerminan kepentingan-kepentingan mereka yang menyusunnya. Dalam nomokrasi, kalaupun ada semacam Parlemen maka perannya bukanlah membuat dan menetapkan undang-undang, tetapi merupakan lembaga konsultatif, yang dikenal sebagai shura. Hukum syariah juga bukan 'milik' eksekutif, karena ia bersifat abadi.
Para fuqaha yang mengendalikan cabang eksekutif semata-mata hanya menafsirkan syariah berdasarkan ketentuan fikih. Kita akan kembali membahas soal ini nanti, dan menunjukkan kekeliruan para pembaru Islam, yang mengajukan suatu konsepsi yang disebut sebagai 'sistem hukum modern berdasarkan syariah'. Pembentukan otoritas dalam nomokrasi Islam, yang sekaligus menjadi sumber legitimasinya, tidak dilakukan dengan cara 'pemilihan umum' sebagaimana dalam sistem demokrasi, melainkan melalui pengakuan langsung atas otoritas sang pemimpin (baiat).


Penegakkan Amr
Pengakuan dan pembentukan otoritas (amr), dalam Islam, wajib hukumnya. Al Mawardi dalam bukunya, Al Ahkam as-Sultaniyyah mengatakan, 'Kepemimpinan ditetapkan untuk melanjutkan kerasulan sebagai cara untuk menjaga dien dan mengelola urusan dunia'. Ibn Khaldun, dalam bukunya Muqaddimah, juga menyatakan hal yang sama. Ia mengatakan, 'otoritas untuk dapat melakukannya (memenuhi ketetapan syariah dan urusan dunia) dipegang oleh wakil hukum agama, yakni Rasul; dan kemudian pihak yang meneruskannya, para khalifah'. Dan otoritas yang terbentuk ini, seperti telah disinggung di atas, tidak mewakili kehendak kolektif rakyat - yang bisa benar atau salah - tetapi mewakili kehendak Allah, yang tidak mungkin salah.
Satu-satunya standar untuk mengevaluasi otoritas bersangkutan adalah apakah ia accountable atau tidak terhadap ketetapan syariah. Dengan kata lain, sang pemimpin, harus tunduk terhadap ketetapan otoritas yang lebih tinggiyang bukan datang dari manusia lain (yang diklaim sebagai 'rakyat' [Konstitusi] dalam sistem demokrasi), tetapi dari Allah. Di sini fungsi sebenarnya para fuqaha adalah sebagai kekuatan pengendali para pemegang otoritas, bukan seperti yang terjadi di zaman kini ketika para ulam ajustru mengambilalih kepemimpinan umat. Akibatnya, terbentuklah semacam 'kerahiban' di satu sisi, dan kevakuman kepemimpinan politik umat di lain sisi.
Dalam buku-buku teks ilmu politik pandangan semacam ini, tentu saja, tidak pernah dituliskan. Sebab teori politik modern didasarkan kepada keyakinan bahwa 'Kekuasaan" ada di tangan 'rakyat' dan di luar itu diberi arti sebagai tirani. Dalam Islam otoritas tertinggi dan valid tiada lain, tentu saja, adalah yang ada pada Allah sendiri. Inilah nomokrasi yang, secara pejoratif, acap dilabelisasi sebagai teo-krasi. Nomokrasi merupakan tatanan masyarakat yang berdasarkan pada fitrah. Sedangkan demokrasi, atau tepatnya sistem negara struktural, adalah tatanan masyarakat yang dikendalikan oleh sebuah mesin kekuasaan, sistem yang dirancang atas dasar rasionalisme. Tujuan negara struktural adalah untuk mengendalikan dan menindas hak-hak pribadi warga negaranya sendiri.
Dalam konteks ini dengan mudah dapat ditunjukkan inkonsistensi 'teori politik Islam' yang mengajarkan tentang 'demokrasi Islam'. Seorang pemimpin yang menetapkan bahwa 'riba itu haram' berarti ia bertindak 'mewakili' Allah dengan menjalankan syariah. Ia menjadi penguasa yang accountable. Sedang demokrasi adalah keputusan berdasarkan suara terbanyak. Seandainya mayoritas, kehendak kolektif publik, mengatakan bahwa 'riba itu halal' dan penguasa mengikutinya dan memutuskan bahwa 'riba itu halal', ia telah bertindak demokratis. Tapi, keputusan ini tidak lantas menafikan ketetapan syariah, bahwa 'riba itu haram'. Hal ini hanya membuktikan bahwa 'perwakilan rakyat', bagaimana pun, tidak dapat melangkahi otoritas Allah.
Daulah Islam, berbeda dengan negara fiskal, tidak menarik pajak dari warganya. Satu-satunya 'pajak' yang ditariknya, secara terbatas kepada orang kaya saja dan dalam proporsi yang sangat kecil (tergantung komoditas yang terkena ketentuan), adalah zakat. Zakat, tidak seperti pajak, tidak sedikitpun yang dibolehkan untuk dipakai membiayai keperluan pemerintahan, melainkan sepenuhnya harus didistribusikan kepada anggota masyarakat yang berhak. Pembagian zakat harus dilaksanakan dalam waktu yang sangat segera dan karenanya tidak dimungkinkan terjadinya penimbunan(yang dalam konteks sekarang berarti berada dalam sistem perbankan). Pendapat sejumlah orang yangmengatakan bahwa pajak adalah 'zakat modern' sungguh keblinger. Zakat bukan (sumber) pendapatan pemerintah, tetapi merupakan bagian dari kewajiban pelayanan pemerintah kepada masyarakat.


Islam Tak Mengenal Negara
Di sini sangat penting bagi kita untuk memahami makna istilah 'negara' secara tepat. Kita harus menemukan padanan yang paling sesuai dengan hukum Islam untuk suatu pengertian yang mengacu kepada suatu fungsi otoritas. Istilah yang tepat untuk itu hanyalah 'pemerintahan' (government) bukan 'negara' (state) yang secara lebih tepat berarti 'negara fiskal' (fiscal state) sebagaimana telah diuraikan di atas. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, dan akan kita buktikan segera di sini, negara fiskal adalah konsepsi negara kapitalis yang asing bagi Islam.

Dengan sangat mudah dapat dibuktikan, di dalam mesin kekuasaan negara fiskal - negara-negara republik dan demokratis atau monarki parlementer atau negara sosialis - sebgaian besar pajak yang dikumpulkan negara dari rakyatnya berasal dari atau kembali kepada (sistem) perbankan. Modus ini beroperasi sejak awal terbentuknya negara fiskal ini, mengikuti diakhirinya tata pemerintahan personal di Eropa pada awal abad ke-18 dan abad ke-19. Perubahan radikal tata pemerintahan ini dimulai oleh Revolusi Perancis (1789), kemudian Revolusi 1848 (gerakan republikanisme) yang terjadi di berbagai wilayah Eropa.
�Dalam kapitalisme lanjut di zaman modern kini negara-bangsa justru kembali menjadi tidak relevan. Kedaulatan politik pada tingkat pemerintahan nasional telah hilang karena telah dipisahkan dari motor sumber kekuasaan itu, yakni uang. Rezim pemerintahan sah yang dibentuk melalui prosedur demokrasi (Pemilihan Umum) tidak lagi menjadi kewenangan, karena telah diambilalih oleh 'Kekuatan Uang' internasional. Prosedur pemilu demokratis itu sendiri telah sepenuhnya menjadi sekadar formula aritmatik yang berfungsi sebagai mesin politik yang menghasilkan pemimpin-pemimpin berkualitas buruk yang sebelumnya - melalui mekanisme partai politik - telah ditapis oleh kekuatan uang. Siapapun yang mampu mengumpulkan angka (suara) terbanyak;, yang dapat diperoleh dengan kekuatan uang (tanpa harus berarti membeli suara), dia yang akan memimpin.

by Putra Sang Fajar on Tuesday, April 24, 2012 at 12:37am ·
sumber : http://www.facebook.com/note.php?note_id=414949425182652


Thursday, 3 May 2012

SULAWESI-MAKASSAR, ANGKA 7 & HURUF K

SULAWESI-MAKASSAR, ANGKA 7 & HURUF K
 Oleh : Husaen Manggabarani
  “Maka kemana pun kamu menghadap di situlah wajah  
Allah.” (QS. Al Baqarah: 115)
“Sesungguhnya pada langit dan bumibenar-benar terdapat
   tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang yang beriman.”  
(QS. Al Jaatsiyah: 3)
Asy-Syaikh Al-Imamul-ajallu Abu Nashr Muhammad bin Abdurrahman Alhamdani pernah mengatakan dalam bukunya yang berjudul As Sab’iyyaatu fil Mawaa’idhil Barriyyaat bahwa Zat Pencipta - Yang sangat besar kekuasaanNya dan sangat tinggi kalimatNya serta berkesinambungan nikmat-nikmatNya, telah menghiasi 7 perkara dengan 7 perkara dan menghiasi pula bagi tiap-tiap perkara itu dengan 7 perkara lainnya, untuk memberikan kepada orang-orang berilmu bahwasanya angka 7 itu mempunyai rahasia yang sangat besar dan kedudukan yang agung di sisi Allah SWT.
Baik dalam tulisan Arab maupun dalam tulisan Arab Indonesia, Kalimat Tauhid ini tetap saja berjumlah 7 kata.

Laa Ilaaha Illa Allah Muhammad Rasul Allah.
Jumlah kata yang terdiri dari 7 kata tersebut sebenarnya bukan hal yang kebetulan saja, tetapi merupakan rahasia Allah SWT yang mengandung beberapa petunjuk bagi manusia.
Penulisan ini hanya memaparkan tentang hal-hal yang berkenaan dengan angka 7, dan tidak memaparkan hal-hal tersebut dengan 7 perkara lainnya.
“Sesungguhnya perintah-Nya apabila  Dia  menghendaki sesuatu  hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!” maka terjadilah ia.” (QS. Yaasiin: 82)
Kalimat “Kun Fayakun” ( )  sendiri terdapat pada 7 surah dalam dalam Al Qur’an, yaitu: Al Baqarah: 117, Ali Imran: 47 & 59, Al An’aam: 73, An Nahl: 40, Maryam: 35, Yaasiin: 82, Al Mu’min: 68.
   
                    5 Huruf              2 Huruf    =   7 Huruf
         5  Melambangkan Rukun Islam 
         2  Melambangkan 2 Kalimat Syahadat
Artinya bahwa dari Kelima Rukun yang terdapat dalam Rukun Islam tersebut, maka rukun yang pertama: “Mengucapkan Dua Kalimat Syahadat” adalah yang merupakan “intisari” dari kelima rukun tersebut.
Sebab pengucapan Dua Kalimat Syahadat merupakan  dasar atau langkah awal dalam menjalankan ibadah menurut aturan Syariat Islam dan apabila hidup ini diakhiri dengan kalimat tersebut yang tentunya juga menjalankan makna dan tujuan kalimat tersebut, maka Surga tempatnya. Penjabaran dari makna dan tujuan Dua Kalimat Syahadat, semuanya terdapat dalam Al Qur’an dan Al Hadits yang pada dasarnya menjabarkan keempat rukun lainnya dari Rukun Islam tadi.
    Makna 7 kata pada Dua Kalimat Syahadat tersebut adalah:
  * Dalam Al Qur’an terdapat 7 Surah yang panjang, yaitu Al Baqarah, Ali Imran, Al Maidah, An Nisaa’, Al An’aam, Al A’raaf, Yunus.
  * Dalam Al Qur’an juga terdapat surah Al Fatihah yang terdiri dari 7 ayat.
  * Dalam Al Qur’an dikatakan terdapat 7 Surga dan 7 Neraka.
  * Dalam Al Qur’an pun dikatakan terdapat 7 Lapis Langit dan 7 Lapis Bumi.
  * Dalam Ilmu Geologi dijelaskan secara ilmiah bahwa langit yang mereka tafsirkan merupakan Atmosfer adalah terdiri dari 7 lapisan, yaitu: Troposfer, Stratosfer, Ozonosfer, Mesosfer, Termosfer, Ionosfer, Eksosfer. Sedangkan bumi juga terdiri dari 7 lapisan, yaitu: Top Soil dan Alluvial, Lithosphere, Upper Mantle, Transition Zone, Lower Mantle, Outer Core, Inner  Core.
Dalam Al Qur’an Allah SWT telah berfirman:
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan di atas kamu Tujuh Buah Jalan dan Kami tidaklah lengah terhadap ciptaan (Kami)”.  (QS. Al Mu’minuun: 17)
  * Di dunia ini terdapat 7 Benua, yaitu: Benua Asia, Benua Amerika Latin, Benua Amerika Utara, Benua Australia, Benua Eropa, Benua Afrika, Benua Antartika.
  * Di dunia ini terdapat 7 Keajaiban Dunia, yaitu: Borobudur di Indonesia, Taj Mahal di India, Menara Pisa di Italia, Menara Eiffel di Perancis, Piramid di Mesir, Colosseum di Roma-Italia, Tembok Raksasa di Cina.
  * Di dunia ini terdapat 7 Samudra, yaitu: Samudra Antlantik, Samudra Pasifik, Samudra Hindia, Samudra Antartika, Lautan Cina Selatan, Lautan Karibia, Lautan Tengah.
  * Bahkan kita hidup sehari-hari dalam angka 7, yaitu dalam seminggu ada 7 hari.
  * Ketika Jamaah Haji beribadah melakukan Tawah di Ka’bah juga sebanyak 7 kali putaran, Sa’i 7 kali putaran, Melontar Jumrah 7 kali.
  * Rasulullah saw. memerintahkan kita untuk mendidik anak untuk mengerjakan shalat lima waktu dimulai pada usia 7 tahun.
  * Begitu pula dengan Adzan yang sering dikumandangkan setiap hendak shalat oleh seorang Muadzin terdiri atas 7 Kalimat Suci.
  * Disunnatkan kita melaksanakan shalat sunnat Dluha yang dimulai dari jam 7 hingga jam 11 pagi.
  * Titian Shirathal Mustakim yang akan dilewati  kelak di Akhirat berdasarkan suatu Hadits Nabi adalah rambut yang dibelah 7. Dan masih banyak lagi hal-hal yang menyangkut keagungan angka 7.
Dalam Al Qur’an Allah SWT telah berfirman:“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (QS. At Tiin: 4)
Hubungan ayat di atas dengan kaitannya angka 7 pada diri manusia adalah sebagai berikut:
  * Pada Diri Manusia terdapat 7 Anggota Tubuh, yaitu: Satu Kepala, Satu Leher, Satu Badan, Dua Tangan, Dua Kaki.
  * Pada Diri Manusia terdapat 7 Anggota Badan, yaitu: Dua Tangan, Dua Kaki, Dua Lutut, Satu Wajah. Kesemuanya itu dipakai dalam 7 hal menyangkut peribadatan, yaitu: Dua Tangan untuk berdoa, Dua Kaki untuk berdiri tertib, Dua lutut untuk duduk berkhidmat, Satu Wajah untuk sujud.
  * Pada Diri Manusia terdapat 7 Anggota Sujud, yaitu: Satu Kepala, Dua Tangan, dua Lutut, Dua Kaki.
  * Pada Diri Manusia terdapat 7 sumber Dosa Lahiriah, yaitu: Mata,Telinga, Mulut, Dua Tangan, Perut, Dua Kaki, dan Kemaluan.
  * Lubang yang nampak pada Diri Manusia di luar pori-pori, yaitu: Dua Lubang Hidung, Dua Lubang Telinga, Satu Mulut, dan Dua Lubang Pembuangan (Kemaluan).
  * Setiap bayi yang lahir dari rahim seorang wanita secara dini (premature) pada bulan ke 7 lebih kuat kesempatan hidupnya dibanding lahir dini pada bulan ke 6 atau bulan ke 8.
  * Bahkan Tulang Leher Manusia terdapat ada 7 Ruas Tulang.
Dalam Al Qur’an Allah SWT telah berfirman:
“Dan Kami lebih dekat kepadanya (manusia) dari pada urat lehernya”. (QS. Qaaf: 16
Kalaulah kita bisa menafsirkan dengan kalimat bebas untuk memahami bahwa Allah SWT lebih dekat dari urat leher, maka :
“Kami lebih dekat (carilah Kami) pada tempat yang
berhubungan dengan angka 7.”
Dari beberapa contoh di atas dapat disimpulkan bahwa angka 7 adalah “Angka Yang Agung”. Agung berarti “Yang Diutamakan” atau bisa juga dikatakan sebagai “Yang Dilebihkan”.
Artinya daerah yang berhubungan dengan angka 7 adalah merupakan “Tempat Yang Agung” atau “Yang Diutamakan” atau “Yang Dilebihkan”. Wallahu a’lam.
Rasulullah saw. bersabda yang diriwayatkan oleh Turmudzy ra. yang artinya bahwa di dalam Al Qur’an ada sebuah surah yang kedudukannya paling mulia dari surah-surah yang lain, yaitu Surah Al Baqarah. Di dalamnya terdapat satu ayat yang merupakan penghulu dari segala ayat, sebuah ayat yang agung, yaitu Ayat Kursy.
Ada beberapa kitab yang menerangkan keistimewaan Ayat Kursy. Ayat Kursy membicarakan mengenai Zat Allah, Sifat-SifatNya dan Fi’il-Fi’ilNya.
Di dalam Ayat Kursy terdapat 17 Sifat-Sifat Allah yang diterangkan baik secara terang maupun secara tersembunyi. Ayat Kursy tersusun dalam 50 kata, 170 huruf, dan terdapat 17 huruf  Mim dan 17 huruf Waw. Kesemua angka tersebut di atas pada dasarnya merujuk ke angka 7.
Dikatakan Ayat Kursy karena dalam ayat tersebut terdapat kata Kursiy, yang artinya Singgasana yang megah lagi mempunyai martabat. Namun bukan yang dimaksud sebagai kursiy tempat duduk Tuhan, tetapi adalah Kekuasaan Allah yang meliputi langit dan bumi. 
Manusia adalah merupakan ciptaan Allah SWT yang paling agung dari semua ciptaan Allah SWT yang ada.
Kalau kita mau mengamati walau sejenak saja mengenai angka 7 di sekitar kita, tentu kita dapat merasakan bahwa sebenarnya kita semua telah berada dan telah bergaul dengan kemisteriusan angka 7. Hanya saja kita tidak bisa mengambil suatu pelajaran ada hikmah apa di balik semua ini.
Kita bahkan tidak menyangka bahwa dalam kesehari-harian seringkali kita membutuhkan yang namanya musik untuk mengusir kejenuhan dan stress dalam diri. Rangkaian nada yang menghasilkan suatu alunan musik yang sangat merdu tersebut merupakan hasil dari angka 7, yaitu proses solmisasi yang terdiri dari tangga nada yang berbeda tinggi rendahnya; Do Re Mi Fa So La Si. Coba bayangkan betapa banyak sudah lagu yang dihasilkan di seluruh dunia, dari dulu hingga kini, dan yang masih akan dibuat, hanyalah merupakan hasil dari angka 7 tadi.
Sering kita mendengar istilah ceramah Kultum yang merupakan kependekan dari Kuliah Tujuh Menit. 
Bahkan di dunia film pun hingga kini kita kenal sebuah film yang paling terkenal dengan nama 007. Begitu pula dengan nama sebuah minuman segar (soft drink) yang seringkali kita minum yang dibuat oleh orang-orang barat dan sering diplesetkan banyak orang, yaitu 7 UP (7 Ujung Pandang).
Apakah kesemua hal tersebut adalah kebetulan belaka? Tidak. Hal itu bukanlah sebuah kebetulan belaka. Setuju atau tidak setuju, hal tersebut adalah semua berasal dari Allah SWT sebagai Sang Pencipta dari semua gerak dan pikir manusia.
 “Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang 
   kamu perbuat itu” (QS. Ash Shaffaat: 96)
Berangkat dari ayat di atas, ada hal yang sangat menarik untuk menjadi bahan renungan bagi kita yang menyangkut dengan angka 7. Tanpa disadari ternyata di seluruh Indonesia ini, hanya Sulawesi Selatanlah satu-satunya daerah yang selalu mendapatkan simbol angka 7.
Sulawesi Selatan yang beribu kotakan Makassar ini terletak pada Pulau Sulawesi. Sulawesi adalah merupakan salah satu pulau besar dari beberapa pulau besar yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Sulawesi merupakan pulau yang terletak di sebelah Timur wilayah Indonesia. Sulawesi yang nama lainnya adalah Celebes (dibaca Selebes), merupakan kata yang berasal dari bahasa Portugis. Celebes merupakan perpaduan dari dua kata, yaitu Cele artinya Badik/Keris dan Bes dari kata Besi. Jadi kira-kira Celebes artinya Badik Besi. Pun kata Celebes terdiri dari 7 huruf.
Sulawesi Selatan terletak pada daerah Indonesia Bagian Timur pada Pembagian Wilayah dan terletak pada daerah Indonesia Bagian Tengah pada Pembagian Waktu.
Pulau Sulawesi merupakan Titik Tengah (Sentral) antara Wilayah  Indonesia Barat dan Wilayah Indonesia Timur.Kalaulah kita melihat kembali hadits Nabi yang berbunyi: “Sebaik-baik urusan adalah yang di tengah-tengah”, berarti pulau Sulawesi sebagai Titik Tengah (Sentral) tentu mempunyai arti khusus yang tersirat.
 

 
 

(terdiri dari 11 huruf arab)
Jadi seandainya saja kata Indonesia Timur dan kata Indonesia Tengah disatukan atau digabungkan akan menjadi sebuah kalimat sederhana, tetapi mengandung makna yang tersirat, yaitu Indonesia Timur Tengah.
Ada apa dengan Sulawesi khususnya bagian Selatan yang beribu kotakan Makassar ini? Sengaja atau tidak sengaja mengapa harus Makassar yang harus menjadi tempat bersatunya hal-hal yang berbau angka 7 ?
  * Komando Daerah Militer  (KODAM) 7 WIRABUANA terletak di Makassar. Wira berarti Pahlawan, Utama, Teladan, Luhur, Pejuang, sedangkan Buana berarti Dunia. Jadi Wirabuana berarti Pahlawan Dunia.
  * Pembagian wilayah kerja dari  Perusahaan Umum Perumahan Umum Nasional (PERUM PERUMNAS), Makassar berada pada wilayah 7.
  * Pembagian wilayah kerja PT. Pertambangan Minyak Nasional (PT. PERTAMINA) Makassar berada pada wilayah 7.
  * Begitu pula dengan wilayah kerja P.T Telekomunikasi (P.T TELKOM) Makassar juga berada pada wilayah 7.
  * Pada bidang keagamaan, dahulunya Sulawesi Selatan terkenal sebagai Serambi Medinah, yang hanya saja istilah tersebut kurang dikenal baik bagi orang-orang Sulawesi Selatan sendiri maupun orang-orang yang di luar suku Sulawesi Selatan. Demikian juga bahwa Sulawesi Selatan terkenal dengan tokoh agamanya yang mengajarkan agama yang dikenal dengan sebutan WALI PITU (WALI 7), yaitu Wali Allah yang berjumlah 7 orang. Meskipun sebenarnya Wali Allah itu yang ada di Sulawesi Selatan tidak hanya berjumlah 7 orang, melainkan banyak dan hidup pada waktu yang berbeda, tetapi yang lebih dikenal itu berjumlah 7 orang. Sebagaimana di daerah Jawa yang dikenal dengan WALISONGO-nya (WALI 9). Hanya saja kalau kita mau membandingkan antara angka 7 dan angka 9, memang masing-masing mempunyai hikmah sendiri-sendiri. Tetapi harus diingat bahwa banyak sekali ayat-ayat Al Qur’an dan Hadits-Hadits Rasul yang selalu merujuk kepada angka 7. Bahkan di daerah Cirebon pun terkenal dengan ADZAN 7. Menurut cerita orang-orang Cirebon bahwa dalam sejarah perjalanan para WALISONGO (WALI 9) pernah terjadi suatu peristiwa yang sebenarnya itu merupakan petunjuk bagi orang-orang Jawa akan kebenaran dan kekeramatan angka 7. Peristiwa itu terjadi di masa Sunan Gunung Jati yang ketika itu daerah Cirebon sedang terkena wabah penyakit yang banyak membunuh masyarakat Cirebon pada waktu itu. Kemudian sang Sunan mendapat petunjuk untuk menghilangkan wabah penyakit tersebut adalah dengan melakukan adzan secara serempak sebanyak 9 orang. Setelah dilakukan pembacaan adzan secara serempak oleh 9 orang, tiba-tiba terdengar ledakan yang sangat keras disertai dengan jatuhnya 2 orang yang sedang adzan tersebut, hingga akhirnya ke 2 orang tersebut meninggal. Sehingga yang tetap hidup adalah berjumlah 7 orang. Tapi sumber lain mengatakan bahwa adzan 7 tersebut dilakukan agar masyarakat bisa mendengar suara adzan yang dilantunkan oleh 7 orang. Terlepas dari dua versi cerita tersebut, yang jelas bahwa hal tersebut adalah merujuk ke angka 7.
       Beberapa hal menyangkut angka 7.
1. Dengan menghitung huruf sesuai jumlah huruf  yang tertulis.
  * Karbala, tanah tempat pembantaian keturunan Cucu Nabi Muhammad saw, yaitu Imam Husain as. beserta beberapa pengikutnya.
  * Yatsrib, nama kota Madinah dahulu kala.
  * Madinah, nama kota tempat Rasulullah saw berhijrah dan membangun masjid pertama.
  * Amerika, negara adidaya yang mengklaim dirinya sebagai Polisi Dunia.
  * Vietnam, negara yang pernah mempermalukan Amerika dalam Perang Vietnam.
  * Belanda, negara yang pernah menjajah Indonesia selama 350 tahun.
  * Jakarta, ibukota negara Indonesia.
  * Titanic, kapal terbesar yang tenggelam pada tahun 1912.
  * Nasakom, merupakan paham yang pernah ditawarkan Presiden Republik Indonesia yang pertama Ir. Soekarno untuk menyatukan gerakan Nasional-Komunis-Agama untuk bersatu dalam menentukan nasib bangsa Indonesia, namun mendapat tantangan dari berbagai pihak.
  * Ambalat, merupakan daerah perbatasan antara Indonesia yang diklaim oleh Malaysia sebagai daerah miliknya.
  * Tsunami, termasuk bencana alam yang paling ditakuti oleh seluruh manusia. Bencana ini pernah menimpa saudara kita di Aceh 26 Desember 2005 dan merupakan bencana terbesar di dunia dalam beberapa ratus tahun terakhir.
  * Al Qaeda, pejuang Islam yang disebut sebagai teroris dunia.
2. Huruf yang sama dihitung sebagai satu huruf.
  * MC Donald, tempat yang sangat digandrungi oleh konsumen makanan siap saji.
  * Presiden, jabatan tertinggi dalam suatu negara.
  * Reshuffle, isu marak dalam suatu pelaksanaan pemerintahan yang merupakan hak mutlak seorang Presiden dalam merombak kabinetnya. Dan masih banyak lagi seputar tempat dan kejadian-kejadian yang terjadi di sekitar kita dari dulu hingga kini.
Peristiwa jatuhnya pesawat Adam Air dengan nomor penerbangan 574. “Adam Air” sendiri terdiri dari 7 huruf. Kalau kita berlandaskan hadits Nabi yang berbunyi: “Sebaik-baik urusan adalah yang di tengah-tengah”, maka nomor penerbangan Adam Air tersebut merujuk ke angka 7. Dan kalaulah kita membuka Al Qur’an sebagai “Petunjuk bagi orang yang bertakwa”, maka surah ke 7 jatuh pada Surah Al A’raaf. Al A’raaf artinya adalah “Tempat Yang Tinggi”. Nah bukankah pesawat Adam Air jatuh dari tempat yang tinggi ? Kejadiannya di bulan Januari yang juga terdiri dari 7 huruf dan pada tahun yang juga merujuk ke angka 7, yaitu 2007.
Demikian juga dengan jatuhnya pesawat Garuda pada tanggal 7 Maret 2007 di Jogjakarta. Tanggal dan tahunnya merujuk ke angka 7. Bahkan kata “Garuda” sendiri yang dimulai dari huruf G dimana huruf G bila dihitung berdasar deret hitung, maka huruf G jatuh pada hitungan ke 7. Pada kecelakaan tersebut stasiun TV yang pertama meliput adalah Courtesy Channel 7 Australia.
Tentang huruf  G, bukankah lambang negara Indonesia adalah Burung Garuda. Bangsa Indonesia lama dipimpin oleh Orde Baru di bawah tangan Golongan Karya (Golkar). Banyaknya terjadi bencana alam di Indonesia adalah bencana Gempa Bumi.
Berbentuk Huruf  K
Pulau Sulawesi merupakan salah satu dari sekian ribu pulau yang ada di seluruh dunia, yang jika dilihat dari bentuk fisiknya menyerupai huruf “K” ini, tentunya tidak begitu saja terbentuk.
Pembentukan pulau Sulawesi atau pulau-pulau yang lain, bukan merupakan hal yang kebetulan terjadi, tetapi semua hal tersebut merupakan rancangan ilahi yang pasti mempunyai maksud dan tujuan bagi manusia.
“Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dengan bermain-main, Kami tidak menciptakan keduanya melainkan dengan haq, tetapi kebanyakan  mereka tidak mengetahui”.(Ad Dukhaan: 38-39)
 “Allah memberikan hikmah kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang diberi hikmah, sungguh telah diberi kebajikan yang banyak. Dan tak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang  berakal”.(Al Baqarah: 269)
“Dan bumi serta penghamparannya” (Asy-Syams: 6)
Mengapa pulau SULAWESI terbentuk mirip dengan huruf K? Adakah hikmah di balik terbentuknya?
Menurut para ahli Geologi, bahwa terbentuknya pulau Sulawesi yang terjadi secara alamiah oleh proses alam, memang berbeda dengan proses terbentuknya pulau-pulau yang lain di Negara Kepulauan Nusantara ini, bahkan hanya beberapa pulau di dunia yang mempunyai kesamaan dalam proses terbentuknya. Pulau Sulawesi terbentuk dari proses Endogen, yaitu proses yang terjadi karena adanya Pengangkatan dari dalam perut bumi. Artinya pembentukan pulau Sulawesi terjadi dengan sendirinya, tidak seperti pulau-pulau lain yang proses pembentukannya merupakan hasil Patahan/Pelepasan Daratan dari suatu Daratan Utama/Benua. Seperti pulau Jawa yang dulunya bersatu dengan pulau Sumatra dan bersatu dengan Malaysia terus ke daratan Asia. Pulau Kalimantan dulunya bersatu dengan sebagian daerah Malaysia terus ke Philipina terus ke daratan Asia. Pulau Maluku dulunya bersatu dengan Irian Jaya (kini Papua) bersatu dengan Papua New Guinea terus ke daratan Australia. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya persamaan flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) di antara masing-masing wilayah tersebut. Berbeda halnya dengan pulau Sulawesi yang memang dulunya terbentuk dengan sendirinya dari proses Endogen. Jadi pulau Sulawesi terbentukbukan dari proses perpisahan daratan oleh proses alam dari dua benua, yaitu Benua Asia dan Benua Australia apalagi benua-benua lain. Hal ini terbukti dari ada beberapa jenis flora dan fauna yang tidak ada samanya di dunia, sebagai contoh hewan Anoang (sejenis hewan Rusa) dan hewan Kerbau Belang (Tedong Bonga) di Tana Toraja.
“Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya tanpa hikmah”.  (QS. Shaad: 27)                  
Apakah proses Pengangkatan dari perut bumi itu merupakan Tanda bahwa Orang-orang Sulawesi khususnya Sulawesi Selatan akan terangkat derajatnya ? Dalam hal apa ? Atau adakah sesuatu kebenaran yang Allah SWT akan mengangkatnya ke permukaan bumi ini? Wallahu a’lam.
Bukankah beberapa peristiwa penting seperti pertikaian di Ambon, Palu dan Aceh dengan Gerakan Aceh Merdeka-nya (GAM = merujuk ke huruf G) setidaknya bisa diredam dengan turun tangannya beberapa orang Sulawesi Selatan. Untuk penyelesaian masalah GAM sendiri harus diadakan perjanjian damai di Helsinki (7 jenis huruf).
Kalau benar bahwa sesuatu kebenaran akan terangkat atau muncul di atas daratan pulau Sulawesi khususnya pada Sulawesi Selatan yang beribukotakan Makassar ini, maka hal itu sangatlah sesuai dengan arti dan makna dari nama “Makassar” itu sendiri. Nama Makassar berasal dari kata “Mangkasara” yang artinya “Menjelma” atau “Mewujud”. Sebenarnya nama Makassar sendiri banyak versi asal-muasalnya, namun semua versi itu menujukkan satu arti, yaitu “Menjelmanya ajaran Islam” di tanah Sulawesi Selatan, yaitu di Kerajaan Tallo-Gowa.
Kota Makassar sendiri dinyatakan lahir pada tahun 1607.
Walaupun nama Makassar pernah berubah menjadi Ujung Pandang (7 jenis huruf), namun nama Makassar kembali disahkan oleh Presiden (7 jenis huruf) RI, yaitu Bapak BJ Habibie, yang biasa dipanggil Pak Habibie (7 huruf).
Huruf K yang tampak pada bentuk pulau Sulawesi, tentu mempunyai hikmah. Salah satu hikmah yang terkandung mungkin merupakan kependekan dari sebuah kata yang mempunyai arti yang melambangkan sebuah isyarat dari Sang Penguasa Alam Jagat Raya ini. 
     
Hikmahnya
Setiap orang yang diutus oleh Allah untuk membawa dan mengajarkan kebenaran, berarti dia adalah “Utusan” atau “Khalifah” yang artinya “Pengganti”. Siapakah yang digantikannya? Yaitu yang “Mengutusnya”. Kalau yang mengutusnya adalah “Raja”, berarti orang yang diutusnya pun adalah “Raja”, artinya “Khalifah Raja” atau “Pengganti Raja”. Nah sekarang siapakah yang akan menyangka bahwa suatu saat kelak Bahasa Inggris akan menjadi Bahasa Internasional. Berarti huruf “K” adalah “KING”  artinya “Raja”.
Hampir semua bahasa di muka bumi ini yang kata-katanya dimulai dari huruf K, berarti “Raja” atau “Pemimpin” atau “Pemerintah / Pemberi Perintah”.
Bagi orang Jawa
Bagi orang Makassar
Bagi orang Bugis
Bagi orang Maluku
Bagi orang Papua
Bagi orang Inggris
Bagi orang Belanda
Bagi orang Jerman
Bagi orang Jepang
Bagi orang Cina
Bagi orang India
Bagi orang Mongolia
Bagi orang Yunani
Bagi orang Iran
Bagi orang Arab
K berarti Kanjeng (Gelar Raja), Kyai  (Ulama), Ki Semar (Orang Yang Bijaksana),
K berarti Karaeng (Raja)
K berarti (To) Karajae ((Orang) Yang Diagungkan)
K berarti Kulano (Raja)
K berarti Korano atau Kendor (Raja)
K berarti King (Raja), Knight (Kesatria)  
K berarti Koningin (Raja atau Ratu)
K berarti Konig (Raja)
K berarti Kokuoo atau Kizoku (Raja)
K berarti Kwang Im (Dewi Kasih Sayang), Kung/Kun (Ilmu)
K berarti Khresna (Dewa Kedamaian)
K berarti Khan (Agung)
K berarti Kaisar (Raja)
K berarti Kisra (Raja)
K dapat ditafsirkan sebagai KUN.

KUN adalah Kata Perintah (Fi’il Amr) yang artinya “Jadilah”. Maksudnya bahwa Kata Perintah itu bukan hanya ditujukan pada proses penciptaan sesuatu yang merupakan Hak Mutlak Dia. Tetapi Dia akan mengutus seorang manusia untuk “Pembawa Perintah” untuk mengarahkan atau menjadikan  manusia untuk kembali kepada jalur kebenaran sesuai Al Qur’an dan Al Hadits.
Jadi orang tersebut akan datang untuk membangun masyarakat yang Karim (Mulia) dan menghancurkan masyarakat yang Kafir (Ingkar). Kata Karim dan Kafir keduanya merujuk ke huruf  K.
Dalam Al Qur’an sendiri banyak sekali kata-kata yang mempunyai arti yang khusus yang dimulai dengan huruf K, seperti kata “Kursiy” yang artinya “Singgasana” dalam Ayat Kursiy, kata “Kahfi” (Nama Goa tempat dimana 7 orang Pemuda yang ditidurkan oleh Allah SWT selama kurang lebih 309 tahun) dalam Surah Al Kahfi.
Bagi seorang dokter K berarti Vitamin K, yaitu vitamin yang berguna dalam pembekuan darah. Bila terjadi luka yang mengakibatkan darah mengalir, maka Vitamin K inilah yang bertugas untuk membekukan darah agar membendung darah yang banyak keluar.
Bagi pecandu ikan hias K berarti Koi, yaitu sejenis ikan hias yang bagi orang Jepang melambangkan “Kebangkitan” dan “Cinta Kasih”. Dan masih banyak lagi.
Berdasarkan keterangan dari awal sampai akhir, cobalah kita amati gambar Masjidil Haram di Mekkah dan hubungannya dengan gambar/sketsa kepulauan Nusantara (Indonesia).

 
Indonesia Timur Tengah
berdasarkan deret hitung, huruf K jatuh pada deret ke 11 dan huruf Kaf () dalam bahasa Arab, jatuh pada deret ke 22, jadi anggaplah angka 11 dikali dengan angka 2 (sebagai simbol Dua Kalimat Syahadat) maka:
11 x 2 = 22
Dua Kalimat Syahadat terdiri dari 7 kata Suci , jadi bila ditulis secara acak maka akan menjadi :

kenapa sulawesi tidak berbentuk huruf Kaf (), tetapi berbentuk huruf K, mungkin ini petunjuk dari Allah SWT bahwa ada "sesuatu" yang akan "diangkat" atau "dimunculkan" atau "di jelmakan" dari Sulawesi, khususnya Sulawesi Selatan yang ada hubungannya dengan bangsa Arab sebagai sumber Agama Islam, Wallahu A'lam.
Cobalah kita tengok para pemain Olah Raga sepak bola, rata-rata yang bernomor punggung 7 dan 11 yang sering menjadi momok bagi lawan-lawannya.
Pulau Sulawesi mempunyai kemiripan dengan salah satu pulau yang terletak di kepuluaan Maluku. Hanya saja ukurannya yang sangat jauh berbeda. Dari bukti sejarah, dahulu kala di masa-masa berdirinya kerajaan, kerajaan yang ada di Sulawesi khususnya Sulawesi Selatan tidak bisa dipisahkan dengan keberadaan kerajaan di Maluku. Mereka bagaikan dan bahkan memang bersaudara.
Kita coba melihat hikmahnya. Kita tentu sudah pasti mengetahui Sabda Rasulullah saw. yang menganjurkan kita untuk Shalat Sunnat Dhuha, yang dimulai dari jam 07.00 – 11.00. Berawal dari angka 7 dan berakhir dengan angka 11. Selisih waktu dari jam 7 ke jam 11 adalah 4 jam. Nah pulau Sulawesi utamanya Sulsel dan pulau Maluku yang bagaikan huruf  K ini, sebenarnya asal-muasalnya juga terdiri dari 4 suku atau 4 kerajaan (kebangsawanan). Angka 4 melambangkan 4 unsur: Tanah, Air, Angin, Api, yang membangun tubuh manusia. Juga melambangkan 4 hal: Syariat, Tarekat, Hakikat, Ma’rifat, yang membangun Islam. Kata Allah, Muhammad, Ahmad dan Islam dalam bahasa Arab pun terdiri dari 4 huruf Hujaiyyah.
Bahkan nomor kode untuk telpon interlokal daerah Makassar adalah 0411 ( 0 + 4 = 11). Angka 4 melambangkan 4 suku awal di Sulsel dan angka 11 melambangkan huruf  K bentuk pulau Sulawesi itu sendiri. Angka 0 mungkin melambangkan suatu angka yang masih belum jelas keadaan dan keberadaannya. Artinya bahwa angka 7 yang dilambangkan dengan angka 0 adalah merupakan angka yang masih misteri. Dan masih banyak lagi.
Sulawesi ( bagaian Selatan) terdiri dari : Suku Tana Toraja (Tator), Suku Makassar, Suku Bugis dan Suku Mandar. Dari keempat suku tersebut, Suku Tana Torajalah yang sangat tertua yang dalam sejarah dikatakan sebagai penduduk asli pulau Sulawesi. Hingga kini para ahli sejarah tidak ada yang mengetahui dari mana sebenarnya datangnya orang-orang Tana Toraja ini yang sudah lama mendiami daratan Sulawesi khususnya bagian selatan. Sebab sangatlah aneh jika hanya orang-orang Tana Toraja saja di Nusantara bahkan Asia Tenggara dan sekitar Asia lainnya yang bisa mengawetkan mayat seperti di Mesir. Bahkan bisa menjalankan mayat seperti di negeri China. Ukiran dan manik-manik perhiasannya pun sama tuanya dengan manik-manik yang ditemukan di Pegunungan Himalaya.
Begitu pula dengan Maluku terdiri dari 4 suku atau 4 kerajaan, yang dikenal dengan sebutan “Maluku Kie Raha”. Artinya “Maluku 4 Kerajaan (Gunung)”. Kata “Kie” sendiri yang artinya “Empat” merujuk ke huruf  K. Empat kerajaan itu adalah: Jailolo, Bacan, Tidore dan Ternate.Untuk lebih jelasnya silahkan mempelajari sejarah Maluku Kie Raha.

Bila dihitung berdasarkan deret hitung, maka huruf  K akan jatuh pada deret hitungan ke 11. Kalau berbicara mengenai angka 11, kita tentu teringat dengan 12 orang murid Nabi Isa as. yang berkhianat salah satunya yang bernama Yudas Escariot, sehingga tinggal 11 orang. Begitu pula dengan 11 orang saudara Nabi Yusuf as. yang membuang dan meninggalkannya di dalam sumur tua. Begitu pula dalam hadits Rasulullah saw. pernah berpesan bahwa barangsiapa yang membaca Al Ikhlas sebanyak 11 kali setelah Shalat Subuh, maka syaitan tidak akan dapat menggodanya, walaupun syaitan bersungguh-sungguh merayunya. Di lain Hadits pun Beliau berpesan bahwa untuk mengobati orang yang sakit gila, maka bacakanlah 11 kali Ayat Kusiy ke dalam bejana lalu memandikannya, insya Allah akan pulih. Masih banyak seputar kemuliaan angka 11.
Kita tentu masih mengingat peristiwa hancurnya gedung menara kembar World Trade Centre di New York, Amerika pada tanggal 11 September 2001. September sendiri terdiri dari 7 jenis huruf, dimana tiga huruf  “e” dihitung satu huruf. Menara kembar tersebut berdiri bagaikan angka 11.

Menurut Primbon Kejawen orang-orang Jawa, ada dikatakan bahwa: 
“Akan ada muncul peradaban baru yang dibawa oleh bangsa berkulit sawo matang. Warna kulit lainnya sudah mendapatkan masa kejayaannya. Yang mewakili bangsa kulit sawo matang itu adalah Indonesia. Kejayaan itu akan dibawa oleh seorang pemuda yang akan muncul di Pertengahan Wilayah Indonesia. Pemuda itu akan keluar dari Indonesia pertama kalinya akan menuju ke wilayah Semar dan memasuki Pusar Semar. Pemuda itu akan dipilih oleh masyarakat karena kejujurannya dan mempunyai ilmu pemahaman yang tinggi. Pemuda itu disebut sebagai Kiyai Ketibal (Kiyai yang tidak memakai sendal). Artinya Kiyai yang dekat dengan rakyat”.
Kalimat bahwa Kiyai Ketibal (merujuk ke huruf K) akan muncul dari Pertengahan Wilayah Indonesia, kami melihatnya sebagai yang dimaksudkan adalah Sulawesi. Dan akan keluar pertama kalinya dari Sulawesi menuju ke arah Semar, dan memasuki Pusar Semar, berarti yang dimaksudkan adalah daerah Kalimantan. Adapun daerah yang disebut sebagai daerah Pusar Semar, masih belum jelas bagi kami, sebab ada empat daerah yang masuk dalam kategori sebagai daerah Pusar Semar, yaitu Bontang, Tenggarong, Samarinda dan Balikpapan. Tetapi kami lebih cenderung untuk mengatakan bahwa daerah Pusar Semar adalah “Bontang”, sebab kata “Bontang” terdiri dari 7 huruf. Jadi akan keluar pertama kalinya ke arah pulau Kalimantan (berhuruf awal K) dengan memasuki gerbang 7 (Bontang).
Seandainya pulau Kalimantan diganti dengan gambar Semar, maka nampaklah Tangan Semar seolah-olah menunjuk ke arah pulau Sulawesi.
Jadi kalau digambarkan akan nampak seperti gambar di bawah ini:

Berdasarkan ramalan Primbon Kejawen di atas, muncullah pertanyaan bahwa siapakah pemuda yang dimaksudkan tersebut dan dalam hal apa serta apa yang sebenarnya dibawa oleh dia sehingga dia dipilih oleh rakyat ? Dipilih jadi apa ? Mengapa harus keluar Sulawesi dan masuk ke daerah Pusar Semar (Kalimantan)? Kenapa tidak ke Jakarta sebagai Ibukota negara?
Jawabnya kita tunggu saja saatnya. Wallahu A’lam.

 
“Maha suci Allah yang telah menjadikan khazanah- khazanahNya antara Kaf dan Nun.” (Hadits)

 
 

 

  

Report Content
 · · Web Hosting
 · Blog
 · Guestbooks
 · Message Forums
 · Mailing Lists

Sumber : Untitled Document

Wikipedia

Search results

AddThis

Bookmark and Share

Facebook Comment

Info Archive

Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Arief Natadiningrat :

"Kami berharap, negara ini tidak melupakan sejarah. Dulu sebelum kemerdekaan Bung Karno meminta dukungan keraton untuk bisa membuat NKRI terwujud, karena saat itu tak ada dana untuk mendirikan negara. Saat itu keraton-keraton menyerahkan harta yang mereka punya untuk kemerdekaan negara ini,"

http://nasional.kompas.com/read/2010/12/05/1725383/Para.Sultan.Dukung.Keistimewaan.Yogya

THE FSKN STATMENT IN SULTANATE OF BANJAR : SESUNGGUHNYA KETIKA RAJA - RAJA MEMBUAT KOMITMENT DGN BUNG KARNO DALAM MENDIRIKAN REPUBLIK INI , SEMUA KERAJAAN YG MENYERAHKAN KEDAULATAN DAN KEKAYAAN HARTA TANAHNYA , DIJANJIKAN MENJADI DAERAH ISTIMEWA. NAMUN PADA KENYATAANNYA ...HANYA
YOGYAKARTA YG DI PROSES SEBAGAI DAERAH ISTIMEWA ... AKANKAH AKAN MELEBAR SEPERTI KETIKA DI JANJIKAN ... HANYA TUHAN YG MAHA TAU. ( Sekjen - FSKN ) By: Kanjeng Pangeran Haryo Kusumodiningrat

http://www.facebook.com/photo.php?fbid=177026175660364&set=a.105902269439422.11074.100000589496907