Tuesday, 11 January 2022

Sejarah Arab Saudi Dari Dinasti Sayyid Ke Dinasti Saud

 


Sejarah Arab Saudi Dari Dinasti Sayyid Ke Dinasti Saud

Sebelum negara Arab Saudi sekarang ini berdiri, para Sultan Hijaz (Arab) adalah para Sayyid keturunan Nabi Muhammad Saw. Berikut adalah data urutan Kekhalifahan tanah Hijaz :

1. Muhammed Abu-Jafar Al-Thalab (The fox) (967–980)
2. Sharif Essa (980–994)
3. Sharif Abu Al-Futooh (994–1039)
4. Sharif Shukrul-Din (1039–1061)
5. Abul-Hashim ibn Muhammed (1061–1094)
6. Ibn Abul-Hashim Al-Thalab (1094–1101)
7. Qatada ibn Idris al-Alawi al-Hasani (1201–1220)
8. Ibn Qatada Al-Hashimi (1220–1241)
9. Al-Hassan Abul-Saad (1241–1254)
10. Muhammed abul-Nubaj (1254–1301)
11. Rumaitha Abul-Rada (1301–1346)
12. Aljan Abul-Sarjah (1346–1375)
13. Al-Hassan II (1394–1425)
14. Barakat I (1425–1455)
15. Malik ul-Adil ibn Muhammed ibn Barakat (1455–1497)
16. Barakat II bin Muhammed (Barakat Efendi) (1497–1525)
17. Muhammed Abul-Nubaj bin Barakat (1525–1583)
18. Al-Hassan bin Muhammad Abul-Nubaj (1583–1601)
19. Idris bin Al-Hassan (1601–1610)
20. Muhsin bin Hussein (1610–1628)
21. Ahmed bin Talib Al-Hasan (1628–1629)
22. Mas'ud bin Idris (Mas'ut Efendi) (1629–1630)
23. Abdullah bin Hassan (1630–1631)
24. Zeid bin Muhsin (1631–1666)
25. Sa'ad bin Zeid (1666–1667)
26. Muhsin bin Ahmed (1667–1668)
27. Sa'ad bin Zeid (1668–1670)
28. Homud bin Abdullah bin Al-Hasan (1670–1670)
29. Sa'ad bin Zeid (1670–1671)
30. Barakat bin Muhammed (1672–1682)
31. Said bin Barakat (1682–1683).
32. Ibrahim bin Muhammed (1683–1684)
33. Ahmed bin Zeid (1684–1688)
34. Ahmed bin Ghalib (1688–1689)
35. Muhsin bin Ahmed (1689–1691)
36. Said bin Sa'ad (1691–1693)
37. Sa'ad bin Zeid (1693–1694)
38. Abdullah bin Hashim (1694–1694)
39. Sa'ad bin Zeid (1694–1702)
40. Said bin Sa'ad (1702–1704)
41. Abdulmuhsin bin Ahmad (1704–1704)
42. Abdulkarim bin Muhammed (1704–1705)
43. Said bin Sa'ad (1705–1705)
44. Abdulkarim bin Muhammed (1705–1711)
45. Said bin Sa'ad (1711–1717)
46. Abdullah bin Said (1717–1718)
47. Ali bin Said (1718–1718)
48. Yahya bin Barakaat (1718–1719)
49. Mubarak bin Ahmad (1719–1722)
50. Barakaat bin Yahya (1722–1723)
51. Mubarak bin Ahmad (1723–1724)
52. Abdullah bin Said (1724–1731)
53. Muhammed bin Abdullah (1731–1732)
54. Mas'ud bin Said (1732–1733)
55. Muhammed bin Abdullah (1733–1734)
56. Mas'ud bin Said (1734–1759)
57. Ja'far bin Said (1759–1760)
58. Musa’ed bin Said (1760–1770)
59. Ahmad bin Said (1770–1770)
60. Abdullah bin Hussein (1770–1773)
61. Surour bin Musa’ed (1773–1788)
62. Abdulmuin bin Musa’ed (1788–1788)
63. Ghalib Efendi bin Musa’ed (1788–1803)
64. Yahya bin Surour (1803–1813)
65. Ghalib Efendi bin Musa’ed (1813–1827)
66. Abdulmutalib bin Ghalib (1827–1827)
67. Muhammed bin Abdulmuin (1827–1851)
68. Abdulmutalib bin Ghalib (1851–1856)
69. Muhammed bin Abdulmuin (1856–1858)
70. Abdullah Kamil Pasha (1858–1877)
71. Hussein bin Muhammed (1877–1880)
72. Abdulmutalib bin Ghalib (1880–1882)
73. Aun Al-Rafiq Pasha (1882–1905)
74. Ali Abdullah Pasha (1905–1908)
75. Hussein bin Ali Pasha (1908–1916)
76. Ali Haidar Pasha (1916–1917)
77. King Hussein bin Ali (1917–1924)
78. King Ali bin Hussein (1924–1925)

Terputus (1925 - Sekarang)

King Ali bin Hussein dikhianati oleh Ibnu Saud dan Muhammad bin Abdul Wahab dari Najdi (pendiri paham Wahabi) dan keduanya bekerjasama dengan British (Inggris) dalam upaya perebutan kekuasaan.

Putra Ibnu Saud dinikahkan dengan putri Muhammad bin Abdul Wahab. Muhammad bin Abdul Wahab mulai menyebarkan ajaran Wahabi nya di masyarakat. Dinasti Saud Wahabi pun terbentuk, demikian pula dinasti yang nanti menjadi penguasa Arab Saudi (Allen, 2006: 52)

Di akhir zaman, Arab Saudi akan kembali dipimpin lagi oleh keturunan Nabi Muhammad Saw yaitu Imam Mahdi.

Wikipedia

Search results

AddThis

Bookmark and Share

Facebook Comment

Info Archive

Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Arief Natadiningrat :

"Kami berharap, negara ini tidak melupakan sejarah. Dulu sebelum kemerdekaan Bung Karno meminta dukungan keraton untuk bisa membuat NKRI terwujud, karena saat itu tak ada dana untuk mendirikan negara. Saat itu keraton-keraton menyerahkan harta yang mereka punya untuk kemerdekaan negara ini,"

http://nasional.kompas.com/read/2010/12/05/1725383/Para.Sultan.Dukung.Keistimewaan.Yogya

THE FSKN STATMENT IN SULTANATE OF BANJAR : SESUNGGUHNYA KETIKA RAJA - RAJA MEMBUAT KOMITMENT DGN BUNG KARNO DALAM MENDIRIKAN REPUBLIK INI , SEMUA KERAJAAN YG MENYERAHKAN KEDAULATAN DAN KEKAYAAN HARTA TANAHNYA , DIJANJIKAN MENJADI DAERAH ISTIMEWA. NAMUN PADA KENYATAANNYA ...HANYA
YOGYAKARTA YG DI PROSES SEBAGAI DAERAH ISTIMEWA ... AKANKAH AKAN MELEBAR SEPERTI KETIKA DI JANJIKAN ... HANYA TUHAN YG MAHA TAU. ( Sekjen - FSKN ) By: Kanjeng Pangeran Haryo Kusumodiningrat

http://www.facebook.com/photo.php?fbid=177026175660364&set=a.105902269439422.11074.100000589496907