ANTARAJAWABARAT.com 15/6 - Petani kopi Garut yang masuk dalam program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) memasuki panen raya yang akan dilakukan serentak pada 28 Juni 2011.

"Petani memasuki panen raya diakhir Juni, melihat tanaman saat ini diprediksi akan mengalami peningkatan produksi dibandingkan tahun sebelumnya," kata Kepala Humas Perum Perhutani Unit III Jabar Banten, Yopitasari di Bandung. Rabu.

Menurut Yopi, luasan lahan tanaman kopi yang akan panen di akhir bulan ini sekitar 2.000 hektare yang tersebar di sejumlah titik wilayah Kabupaten Garut. Lahan tersebut dikelola bersama masyarakat sehingga produktif dan hutannya tetap terjaga.

Sebagian besar lahan tanaman kopi di Garut berada di kawasan lereng pegunungan di lahan yang berada di bawah pengelolaan Perum Perhutani Unit III Jabar Banten.

"Sebelumnya lokasi tanaman kopi itu terpencar-pencar, namun kemudian dihimpun dalam program PHBM. Perhutani juga memfasilitasi pasarnya," katanya.

Sebelumnya, para petani kopi Garut bergabung dengan petani kopi di kawasan Bandung selatan, namun dalam beberapa tahun terakhir mereka menghimpun dalam wadah kelompok tani sehingga produksi mereka lebih prospektif.

"Tujuannya untuk mengembalikan citra Priangan sebagai produsen kopi di Indonesia, selain di Garut juga di Tasikmalaya dan Ciamis," katanya.

Lebih lanjut, Yopitasari menyebutkan sinergitas dalam program PHBM dalam program penanaman kopi cukup berhasil di lain pihak hutan juga terjaga.

"Masyarakat di sekitar kawasan hutan memiliki potensi besar untuk diberdayakan dalam menjaga hutan, di lain pihak merekapun memiliki nilai tambah dari program PHBM," kata juru bicara Perum Perhutani Unit III Jabar Banten itu menambahkan.