Monday, 26 March 2012

Pengamat Tuding IMF & World Bank Dibalik Kenaikan BBM


Pengamat Tuding IMF & World Bank Dibalik Kenaikan BBM


JAKARTA—Pengamat Kebijakan Publik dan Ketua Koalisi Anti Utang, Dani Setiawan ada skenenario yang dijalankan oleh IMF & Bank Dunia (World Bank) beserta lembaga keuangan dunia lainnya dalam rencana kenaikan BBM.
Dani mengatakan, kenaikan harga BBM merupakan kebijakan yang dibuat untuk mengurangi subsidi BBM dan menyerahkan harga BBM sesuai harga pasar.
Hal tersebut sejalan dengan kepentingan pemodal internasional dalam mendorong agenda “liberaliasi sektor energi (Migas dan Listrik)” di Indonesia. Kebijakan ini ditujukan untuk mendominasi sektor energi nasional dari hulu ke hilir.
“ Aktor internasional yang terlibat dalam kebijakan ini adalah IMF, Bank Dunia, Asian Development Bank, dan USAID melalui pemberian skema hibah dan utang.
Liberalisasi sektor energi salahsatunya menghasilkan regulasi baru di sektor Migas yaitu  UU No 22/2001 tentang Minyak dan Gas,” papar Dani, saat ditemui PME, Jakarta, Senin (19/03).
Dani menjelaskan, liberalisasi sektor energi melalui pembuatan UU Migas baru merupakan satu aturan yang tertuang dalam Letter of Intent (LoI) antara Indonesia dengan IMF untuk mengganti UU Nomor 8 Tahun 1971 tentang Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi dengan UU baru yang lebih berpihak pada investor.
Pada 1999, RUU Migas disodorkan oleh pemerintahan Habibie kepada DPR, melalui Menteri Pertambangannya, (1) Kuntoro Mangkusubroto. Namun keberadaan RUU tersebut ditolak oleh DPR. Draft RUU Migas itu disebut sebagai “RUU Migas Jilid I”
Di masa Presiden Abdurahman Wahid, RUU Migas ini kembali ditawarkan kepada DPR, melalui Menteri ESDM, (2) Susilo Bambang Yudhoyono. Dan diteruskan oleh (3) Purnomo Yusgiantoro untuk menyakinkan DPR untuk mengesahkan “RUU Migas Jilid II”, hingga akhirnya resmi menjadi UU pada 2001, di masa kepemimpin Megawati Soekarno Putri.
“ Dari sini jelas sekali ada kepentingan keempat lembaga keungan tersebut dalam rencana kenaikan BBM,” katanya.
Selain itu menurutnya dengan menaikan harga BBM pemerintah secara perlahan seperti ingein menghapuskan peredaran premium dan mengganti dengan BBM jenis pertmax yang notabene komposisi bahan yang ada dalam Pertamak masih impor.
“ Kita tentu ingat kejadian pemerintah menaikan minyak tanah, secara perlahan hilang dipasaran karena mahal harganya dan masyarakat akhirnya memilih gas. Hal ini juga akan terjadi dengan Premium nanti secara perlahan akan hilang dipasaran karena mahal harganya, dengan perbedaan harga yang sedikit otang akan beralih ke Pertamak, padahal komposisi bahan yang ada di Pertmax masih import sealin itu juga masih banyak SPBU yang belum mempunyai alat ukur untuk pertamax terutama d daerah,” pungkas Dani.

sumber : http://pmeindonesia.com/berita-migas/450-pengamat-tuding-imf-a-world-bank-dibalik-kenaikan-bbm

Wikipedia

Search results

AddThis

Bookmark and Share

Facebook Comment

Info Archive

Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Arief Natadiningrat :

"Kami berharap, negara ini tidak melupakan sejarah. Dulu sebelum kemerdekaan Bung Karno meminta dukungan keraton untuk bisa membuat NKRI terwujud, karena saat itu tak ada dana untuk mendirikan negara. Saat itu keraton-keraton menyerahkan harta yang mereka punya untuk kemerdekaan negara ini,"

http://nasional.kompas.com/read/2010/12/05/1725383/Para.Sultan.Dukung.Keistimewaan.Yogya

THE FSKN STATMENT IN SULTANATE OF BANJAR : SESUNGGUHNYA KETIKA RAJA - RAJA MEMBUAT KOMITMENT DGN BUNG KARNO DALAM MENDIRIKAN REPUBLIK INI , SEMUA KERAJAAN YG MENYERAHKAN KEDAULATAN DAN KEKAYAAN HARTA TANAHNYA , DIJANJIKAN MENJADI DAERAH ISTIMEWA. NAMUN PADA KENYATAANNYA ...HANYA
YOGYAKARTA YG DI PROSES SEBAGAI DAERAH ISTIMEWA ... AKANKAH AKAN MELEBAR SEPERTI KETIKA DI JANJIKAN ... HANYA TUHAN YG MAHA TAU. ( Sekjen - FSKN ) By: Kanjeng Pangeran Haryo Kusumodiningrat

http://www.facebook.com/photo.php?fbid=177026175660364&set=a.105902269439422.11074.100000589496907