Selasa, 30/11/2010 17:11 WIB
Presiden Hanya Jalankan Amanat UUD, Jangan Dibenturkan dengan Sultan
Nograhany Widhi K - detikNews
Jakarta - Presiden SBY secara pribadi tidak khawatir atas kekuasaan Sri Sultan Hamengkubuwono X di Yogyakarta. Sebab, pemilihan gubernur secara demokratis adalah amanat UUD. Sehingga kepentingan SBY dan Sultan jangan dibenturkan.
"Bukan kekhawatiran Presiden pribadi. Ini ada amanat UUD. Jadi jangan dibenturkan antara Presiden dan Sultan," ujar Mendagri Gamawan Fauzi di kantornya Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (30/11/2010).
Gamawan mengatakan, Presiden sebagai pengemban amanat rakyat harus menjalankan UUD. Presiden tidak boleh melawan UUD.
"Presiden tidak boleh melawan UUD. Jadi jangan dibenturkan antara Sultan dan Presiden," imbuh Gamawan.
Pada 26 November, SBY menyebutkan sistem monarki tidak sejalan dengan demokrasi di Indonesia. Pernyataan ini menandakan SBY ingin pemimpin Yogya dipilih oleh rakyat langsung dan bukan ditetapkan seperti yang terjadi selama ini.
Pernyataan SBY itu lantas ditanggapi beragam oleh publik dan partai politik. Sejumlah budayawan Yogyakarta juga ikut angkat bicara. Ada yang menyebut, pernyataan SBY itu melukai warga Yogyakarta.
Menurut draf RUU Keistimewaan DIY yang sedang digodok Kemendagri, DIY memiliki 7 keistimewaan. Hanya saja, 1 keistimewaan masih menjadi perdebatan yaitu soal penetapan atau pemilihan pemimpin DIY.
(nik/fay)
RUU Keistimewaan Yogyakarta